Pembukaan Pesparani Katolik Nasional Berlangsung Megah dan Meriah |
- Pembukaan Pesparani Katolik Nasional Berlangsung Megah dan Meriah
- Berhalangan Membuka Pesparani, Jokowi Sampaikan Pesan via Video
- Ignasius Jonan Buka Pesparani Nasional I di Ambon
- Pesparani 2018 Disiarkan Langsung di TVRI
- TP PKK Kota Ambon Juarai Lomba Cipta Menu B2SA Nasional 2018
- Kota Ambon Jadi Tuan Rumah Konferensi Musik Pasifik (KMP) 2019
- Pemkot Ambon Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
- Ignasius Jonan Gantikan Presiden Jokowi Buka Pesparani Nasional ke I
- Petrus Fatlolon Yakin Kontingen Tanimbar Juara di Pesparani 2018
- RUU Batasi Sekolah Minggu dan Katekisasi, DPRD Maluku Undang Pimpinan Gereja
Pembukaan Pesparani Katolik Nasional Berlangsung Megah dan Meriah Posted: 27 Oct 2018 09:26 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional ke I di Kota Ambon, Provinsi Maluku yang berlangsung di Lapangan Merdeka Ambon pada Sabtu (27/10) malam berlangsung megah dan meriah. Acara yang dihadiri oleh Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo, Gubernur Maluku Said Assagaff, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, Pangdam Pattimura, Kapolda Maluku, anggota DPR RI, para uskup, para bupati, walikota, dan pejabat Forkopimda di Maluku serta 8000 peserta Pesparani yang berasal dari 34 provinsi se Indonesia. Pembukaan yang diwarnai dengan parade dari 34 kontingen yang akan berlomba ini dihiasi dengan nyanyian kidung dari paduan suara, beberapa penyanyi dan pagelaran seni tari. Dalam sambutannya mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ignasius Jonan menyatakan pesan kebhinekaan menjadi judul utama setiap perayaan di negeri ini termasuk Pesparani perdana yang dilaksanakan saat ini. "Pesan bapak Presiden, kebhinekaan adalah kekayaan yang paling besar dari bangsa ini. Kebhinekaan yang dibentuk sejak jaman bapak-bapak pendiri bangsa yang berada dari Sabang hingga Merauke dan juga Miangas sampai Pula Rote. Kita perlu menjaga dan melestarikan kebhinekaan ini dengan persatuan, dengan kerukunan dan dengan persaudaraan," ujar dia. Selanjutnya pesan kedua yang ingin disampaikan presiden adalah kebhinekaan tersebut harus diwujudkan melalui persatuan, kerukunan dan persaudaraan dalam tiap sisi kehidupan. Hal yang senada dengan tema Pesparani, "Membangun Persaudaraan Sejati." "Persatuan, kerukunan dan persaudaraan yang harus kita pertahankan akan membawa Indonesia menjadi satu negara yang sangat besar dan sangat dihormati di seluruh dunia. Tanpa persatuan, kerukunan dan persaudaraan, membangun Indonesia tidak akan mudah. Oleh sebab itu kita berharap agar terus menjaganya didalam kebhinekaan," jelas dia. Dikatakan, Maluku merupakan gudang penyanyi kelas dunia, seperti Daniel Sahuleka, Bob Tutupoli, Broery Marantika, Harvey Maliholo, Ruth Sahanaya dan Glenn Fredly. Sehingga sebagai tuan rumah, Maluku dan Kota Ambon pada khususnya harus menyajikan kualitas pesta seni suara terbaik sehingga berdampak pada para peserta Pesparani yang jumlahnya lebih dari 8000 orang ini. "Kota Ambon dengan masyarakat yang diberkati dengan berkesenian yang tinggi terus diharapkan mengembangkan potensi yang dimilikinya, telah banyak penyanyi Indonesia yang terlahir dan memiliki darah Maluku. Mereka telah mewarnai blantika musik Indonesia dan Internasional dan hal ini menjadi faktor kota ambon menjadi kota musik Indonesia, dan dengan adanya pesparani kali ini, seluruh peserta harus bersaing dengan sehat dan menghasilkan para penyanyi gereja setingkat penyanyi-penyanyi hebat dari Maluku saat ini," harap Jonan. Ia juga mengajak agar pesta rohani ini lebih peka kepada sesama lintas budaya dan agama. "Tidak lupa kita mendoakan kepada saudara-saudara kita yang mengalami bencana alam di Sulawesi Tengah, di Lombon dan berbagai daerah lainnya," ajak dia. Selanjutnya ia menandaskan, pesta paduan suara ini akan menjadi warna baru pada Gereja Katolik di Indonesia dalam mengembangkan puji-pujian pada saat beribadah. Dan juga sebagai upaya terbaru mendukung Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia melalui salah satu organisasi payung dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Kami menghaturkan terima kasih kepada Gubernur, Wakil Gubernur dan Forkopimda yang telah bersusah payah memberikan kesempatan kepada Kota Ambon sebagai kota tuan rumah Pesparani yang pertama. Semoga pertandingan ini dapat tingkatkan pelayanan kita terhadap Tuhan dan berharap agar pesta paduan suara ini yang menyemarakan upaya Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia yang sedang kita sendang mengajukan kepada UNESCO," papar dia. Sementara itu Presiden Jokowi yang berhalangan menghadiri secara langsung menyampaikan pesannya melalui sebuah video dengan durasi 30 detik. Presiden Jokowi menyatakan bahwa dirinya meyakini pesta paduan suara perdana untuk umat Katolik se Indonesia ini dapat menjadi sarana memuji Tuhan dengan lebih baik sehingga mampu menyejukkan keberagaman yang selama ini hidup didalam Indonesia. "Menyambut Pesparani nasional di Ambon saya berharap ajang pesta lagu-lagu rohani ini dapat menjadikan umat Katolik lebih mampu memuliakan Tuhan dan lebih mampu menyatukan bangsa Indonesia dalam persaudaraan sejati, terima kasih," ucap Presiden singkat. Acara pembukaan yang berlangsung dalam cuaca cerah itu dihadiri oleh 12 ribu orang yang terdiri dari 8000 peserta dan 4 tamu undangan, partisipan dan pengisi acara yang memeriahkan pembukaan melalui tari-tarian khas Maluku, kidung pujian dan drama kolosal yang melibatkan generasi muda Maluku lintas agama. Pesparani ini akan diadakan selama sepekan, dari 27 Oktober 2018 hingga 2 November 2018. Berbagai perlombaan yang digelar seperti lomba Paduan Suara Dewasa Campuran, Paduan Suara Pria, Paduan Suara Dewasa Wanita, Paduan Suara Anak, Paduan Suara Gregorian Dewasa, Paduan Suara Gregorian Anak-Remaja, Menyanyikan Mazmur Dewasa, Menyanyikan Mazmur Remaja, Menyanyikan Mazmur Anak, Cerdas Cermat Rohani Anak, Cerdas Cermat Rohani Remaja dan Bertutur Kitab Suci Anak. Acara diselenggarakan oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) dan panitia lokal di Maluku. LP3KN adalah lembaga yang direstui oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan difasilitasi oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan Pesparani secara periodik. (Albert Batlayeri) |
Berhalangan Membuka Pesparani, Jokowi Sampaikan Pesan via Video Posted: 27 Oct 2018 11:14 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Berhalangan menghadiri secara langsung pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional ke I di Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Sabtu (27/10) malam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampaikan pesan melalui sebuah video. Pada video dengan durasi 30 detik yang diterima Lelemuku.com dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, ini Presiden Jokowi menyatakan bahwa dirinya meyakini pesta paduan suara perdana untuk umat Katolik se Indonesia ini dapat menjadi sarana memuji Tuhan dengan lebih baik lagi. "Menyambut Pesparani nasional di Ambon saya berharap ajang pesta lagu-lagu rohani ini dapat menjadikan umat Katolik lebih mampu memuliakan Tuhan," ujar Presiden. Jokowi juga berharap agar Pesparani tahun 2018 ini dapat menjadi tanda bahwa umat Katolik juga mampu memberikan kesejukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Lebih mampu menyatukan bangsa Indonesia dalam persaudaraan sejati, terima kasih," tutup dia. Presiden Jokowi sendiri berhalangan hadir ke Ambon, karena ia akan mengadakan serangkaian kunjungan kerja di Provinsi Jawa Timur . "Bertolak ke Provinsi Jawa Timur, siang ini, untuk serangkaian kunjungan kerja," ujar Presiden melalui twitternya. Mewakili dirinya, Jokowi menugaskan Menteri ESDM Ignatius Jonan untuk membuka pesta yang bertemakan "Membangun Persaudaraan Sejati" itu. Jonan akan ditemani Menteri Agama Lukman Hakim Syaiffudin. Sementara itu, pembukaan Pesparani yang berlangsung di Lapangan Merdeka Kota Ambon sendiri berlangsung meriah dan dihadiri oleh 12 ribu orang yang terdiri dari 8000 peserta dan 4 ribu tamu undangan dan partisipan yang memeriahkan pembukaan melalui tari-tarian, kidung pujian dan drama. (Albert Batlayeri) |
Ignasius Jonan Buka Pesparani Nasional I di Ambon Posted: 27 Oct 2018 05:36 AM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Ignasius Jonan mewakili Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka acara Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional ke I tahun 2018 di Kota Ambon, Provinsi Maluku. Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB), Petrus Fatlolon, SH., MH. Ia mengatakan Presiden Jokowi berhalangan hadir dikarenakan jadwalnya yang begitu padat sehingga acara perdana yang membanggakan masyarakat Maluku tersebut dibuka oleh Ignasius Jonan dan didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin serta akan ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani. "Pak presiden berhalangan hadir, terakhir saya berkomunikasi dengan Bapak Gubernur Said Assagaf. Beliau menyampaikan yang akan membuka pesparani nasional pertama di kota ambon ini adalah Menteri Ignasius Jonan," ujar dia kepada Lelemuku.com pada Sabtu (27/10). Fatlolon pun menghimbau seluruh lapisan masyarakat di Kepulauan Maluku untuk bersama-sama mendukung sepenuhnya pelaksanaan pesparani perdana tinggat nasional di Kota Ambon agar berjalan lancar dan sukses. "Mari kita mendukung sepenuhnya pelaksanaan pesparani pertama tinggat nasional di Ambon ini dan ciptakan kondisi yang aman, damai dan tertib untuk para tamu yang akan datang," imbaunya. (Laura Sobuber) |
Pesparani 2018 Disiarkan Langsung di TVRI Posted: 27 Oct 2018 05:19 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional ke I digelar di Kota Ambon, Provinsi Maluku mulai 27 Oktober hingga 2 November 2018. Kegiatan nasional ini merupakan yang pertama kalinya digelar oleh gereja Katolik. Diperkirakan, kegiatan ini akan diikuti sekitar 8.000 peserta dan undangan dari 34 provinsi. Hari ini, Kamis (27/10) Pesparani akan secara resmi dimulai pada pukul 15.00 WIT atau 13.00 WIB. Acara pembukaan Pesparani Katolik ini akan disiarkan langsung di Televisi Republik Indonesia (TVRI). Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LPEKN) Prof. Drs. Adrianus Eliasta Meliala, M.Si, M.Sc, Ph.D dalam rilisnya mengatakan tujuan Pesparani digelar yakni sebagai bagian tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia, maka umat Katolik melalui Pesparani ingin mempersembahkan karya terbaiknya dibidang seni dan sosial budaya bagi bangsa Indonesia dengan harapan memperkaya khasanah budaya, religi . Serta menumbuh kembangkan kerukunan dan persaudaraan diantara umat beragama dan masyarakat, terutama kaum muda agar akar nilai-nilai budaya bangsa tetap terjaga . "Pesparani merupakan suatu aktivitas seni budaya dan kegiatan kerohanian umat Katolik dalam bentuk pagelaran, lomba musik, dan nyanyian liturgi, dengan tujuan mengembangkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalam terhadap ibadah dan liturgi gerejani serta mendorong pengembangan seni budaya bernafaskan iman Katolik sebagai salah satu wujud kekayaan multikulturalisme bangsa Indonesia," ungkap Adrianus Meliala. "Persiapan Provinsi Maluku sebagai tuan rumah Pesparani tahun ini sudah 95 persen," ungkap Zeth Sahuburua sebagai Ketua Panitia Pelaksana Pesparani 2018. Dijelaskan Adrianus, pada Rapat Kerja Nasional LP3KN di Bali, pada 10-14 Maret lalu, panitia pelaksana Pesparani 2018 Ambon telah menyatakan kesiapannya. (Tribunnews) |
TP PKK Kota Ambon Juarai Lomba Cipta Menu B2SA Nasional 2018 Posted: 27 Oct 2018 02:27 AM PDT BANJARBARU, LELEMUKU.COM - Tim Penggerak (TP) PKK Kota Ambon, Provinsi Maluku yang mewakili Propinsi Maluku kembali menerima penghargaan dalam ajang lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) tingkat nasional tahun 2018 yang diselenggarakan di Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (17/10). Turut hadir saat pelaksanaan Lomba tersebut, Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler didampingi Wakil Ketua TP PKK Kota Ambon, Iffah Syarif. Menu yang disajikan TP PKK Kota Ambon pada Lomba tersebut adalah Sukun Tuna Ayam Kenari; Salad Sayur; Jus Merah Putih dan Susu sebagai menu makan pagi, Ubi Pelangi; Ikan Panggang Kenari; Kare Gumira dan Semangka Merah sebagai menu makan siang serta Selimut Kembang; Ikan Spiral; Urap Pucuk Beringin dan Alpukat sebagai menu makan malam. Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon, Sylvia Abdullah kepada Media Center mengatakan, TP PKK Kota Ambon meraih penghargaan pada kategori kreasi menu beragam dan berimbang dilihat dari kompisisi yang disajikan. Ditambahkan, Lomba Cipta Menu B2SA dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke XXXVIII ini diikuti oleh 34 Propinsi se-Indonesia. Sementara itu, Acara Puncak Peringatan HPS ke XXXVIII baru akan digelar besok hari (18/10) bertempat di Kompleks Kantor Gubernur Kalimantan Selatan. (DiskominfoAmbon) |
Kota Ambon Jadi Tuan Rumah Konferensi Musik Pasifik (KMP) 2019 Posted: 27 Oct 2018 02:24 AM PDT JAKARTA, LELEMUKU.COM – Setelah sukses dalam penyelenggaraan Konferensi Musik Indonesia (KAMI) Maret 2018 Silam, Kota Ambon kini dipercayakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) Republik Indonesia untuk menggelar Konferensi Musik tingkat Internasional dengan tajuk Konferensi Musik Pasific (KMP) 2019. Hal tersebut dibuktikan lewat pertemuan koordinasi awal yang dilakukan antara Bekraf-Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan Ambon Music Office (AMO) yang dilangsungkan di Novotel Hotel-Tangerang, Kamis (18/10). Hadir dalam pertemuan tersebut, Walikota Ambon,Richard Louhenapessy; BeKraf yang diwakili Direktur Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual,Robinson Sinaga beserta jajarannya; Perwakilan PAPRI dan Kemenlu; Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, Rico Hayat beserta jajarannya; dan juga Pengurus AMO. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kepada Media Center mengatakan, kegiatan KMP rencananya akan dilaksanakan pada bulan september 2019 mendatang sekaligus mengiringi kemeriahan HUT Kota Ambon ke-444. Ditegaskan, Kegiatan yang akan digelar adalah even internasional dan Pemkot Ambon akan memaksimalkan seluruh potensi untuk menyukseskannya dan mengambil peluang bisnis guna memajukan Ambon. Pada even tersebut,juga direncanakan akan diadakannya Business Summit dan Ambon Night, dimana peserta bisnis summit adalah duta besar Negara-negara peserta KMP 2019. (DiskominfoAmbon) |
Pemkot Ambon Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Posted: 27 Oct 2018 02:12 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Sejak diundangkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 pada tanggal 22 Maret 2018 silam dan akan diberlakukan pada tahun 2019 nanti. Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Provinsi Maluku lewat Bagian Pengadaan Barang dan Jasa menggelar Sosialisasi Perpres No 16. Tahun 2018 yang berlangsung di Ruang Rapat Lt.2 Balaikota Ambon pada Jumat,(26/10). Sosialisasi dibuka oleh Walikota Ambon, Richard Louhenapessy didampingi Sekretaris Kota Ambon, A.G.Latuheru, para Asisten Sekretaris Kota Ambon serta Pimpinan OPD lingkup Pemkot Ambon dengan menghadirkan Kasubbag Penyusunan Materi Diklat LKPP-RI, Heldi Yudiyatna sebagai Narasumber. Dengan mengalami beberapa perubahan dalam aturan terkait Pengadaan Barang dan Jasa, Walikota Ambon dalam sambutannya mengakui, kegiatan pengadaan barang dan jasa adalah hal yang sangat urgent dan strategi untuk kepentingan pelayanan pembangunan. "Pengadaan barang dan jasa oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD prosesnya sejak identifikasi kebutuhan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan. Artinya, semua kegiatan belanja yang ada di anggaran pendapatan dan belanja daerah, direalisasikan dalam suatu proses pengadaan barang dan jasa," ungkap dia. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 ini diharapkan mempercepat dan mempermudah pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah, tidak berbelit-belit, sederhana, sehingga memberikan value for money serta mudah dikontrol dan diawasi. "Sosialisasi tentang Peraturan Presiden ini, sangatlah penting guna mengetahui aturan-aturan baru dalam sistem pengadaan barang/jasa pemerintah. Untuk itu, diharapkan semua peserta, khususnya para pimpinan perangkat daerah sebagai penanggungjawab pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah pada perangkat daerah masing-masing dapat mengikuti sosialisasi tersebut dengan seksama," tambah Louhenapessy. Kepada penyelenggara yaitu bagian pengadaan barang/jasa, Walikota berharap untuk terus mengelola secara administratif proses pengadaan, mengawal prosesnya hingga mendapat barang/jasa yang sesuai, sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kota dalam mencegah tindakan korupsi yang telah ditandatangani dalam rencana aksi daerah, pencegahan dan pemberantasan korupsi bersama KPK beberapa waktu lalu. (DiskominfoAmbon). |
Ignasius Jonan Gantikan Presiden Jokowi Buka Pesparani Nasional ke I Posted: 27 Oct 2018 02:02 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional ke I tahun 2018 mengadakan Konferensi Pers untuk menjawab pertanyaan hadir tidaknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pembukaan Pesparani I 2018, yang bertempat di Lantai 2 Kantor Gubernur Maluku pada Sabtu (27/10). Dalam konferensi pers ini hadir Sekretaris umum Panitia lokal Titus Rahail, Ketua LP3KN Adrianus Eliasta Meliala, dan Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC yang menjelaskan bahwa panitia lokal maupun pusat sudah berusaha sebisa mungkin untuk menghadirkan Presiden Joko Widodo. Tetapi semua keputusan tentu dengan pertimbangan lain sehingga Presiden tidak berkesempatan hadir. "Meski begitu Presiden akan hadir secara digital lewat sambutan video kepada masyarakat Maluku secara khusus dan peserta Pesparani," ungkap Adrianus dihadapan 40 wartawan baik nasional dan lokal, Dipastikan Presiden Jokowi tidak akan menghadiri pembukaan Pesparani tingkat nasional I di kota Ambon. Dan akan diwakilkan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk membuka pesta paduan suara umat Katolik terakbar di tanah air ini. Sebagai Tuan Rumah dari Pesparani Tingkat Nasional I 2018 di Ambon, Mgr Mandagi mengaku sangat bangga, dan senang bahwa pada akhirnya Pesparani Katolik yang sudah lama dinantikan oleh masyarakat Khatolik ini akhirnya bisa terlaksana dan untuk pertama kalinya dilaksanakan di kota Ambon. Uskip Mandagi juga menjelaskan soal hakikat Pesparani sesungguhnya. Menurutnya ketidakhadiran orang nomor satu di negeri ini kiranya tidak mengurangi rasa sukacita sebagai satu kesatuan dalam acara ini. "Ini merupakan pesta sukacita dan kegembiraan, jadi meskipun Bapak Presiden tidak datang tapi hadir secara lain, tetapi kegembiraan dan sukacita harus menjadi warna dari Pesparani ini," Uskup Mandagi. Mgr Mandagi mengatakan Pesparani adalah kesempatan untuk mempertobatkan diri kita sebagai umat yang percaya kepada Tuhan. Harusnya event besar ini melambangkan sebuah tahap dimana kita semua mau membangun kerukunan antar umat beragama tanpa sekat. "Ini adalah momen membangun kerukunan antar umat beragama karena saat ini banyak orang karena politik menjadi 'setan' bagi orang lain. Setan sudah pensiun karena banyak orang Kristen sudah menjadi setan dengan tingkah laku yang tidak mencerminkan Kristus," ungkap Mgr Mandagi. Sementara itu Titus mengatakan sedikitnya 12.000 peserta sudah menyemut di Kota Ambon. Sebagai panitia mereka berharap agar segala sesuatu dapat berjalan dengan baik agar tersuksesnya kegiatan ini. (HumasMaluku) |
Petrus Fatlolon Yakin Kontingen Tanimbar Juara di Pesparani 2018 Posted: 27 Oct 2018 01:54 AM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku Petrus Fatlolon, SH., MH yakin kontingen Kepulauan Tanimbar akan menjadi juara di Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional ke I tahun 2018 di Kota Ambon, Provinsi Maluku. "Saya optimis kita akan mendapat juara," ujar dia kepada Lelemuku.com pada Sabtu (27/10). Bupati Fatlolon mengatakan tim paduan suara dari Bumi Duan Lolat berjumlah 106 peserta dan tergabung dalam kontingen Provinsi Maluku. Tim dari Tanimbar sendiri akan mengikuti 3 kategori mata lomba, diantaranya Kategori Wanita Dewasa, Kategori Gregorian dan Kategori Mazmur. "Ada tiga kategori lomba yang kita ikut, mari kita doakan supaya mereka bisa menampilkan yang terbaik," katanya. Fatlolon menuturkan jika pada Sabtu pagi (27/10) ia bersama Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) MTB Joice Pentury Fatlolon, SP dan didampingi oleh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daaerah (SKPD) terkait mengunjungi peserta dari Kepulauan Tanimbar guna melihat secara langsung persiapan mereka dalam mengikuti kegiatan akbar yang akan berlangsung pada 27 Oktober hingga 2 November 2018 tersebut. "Saya melakukan kunjungan dan sekaligus mengecek bagaimana kesiapan dan ternyata kesiapan mereka sudah matang serta mereka sudah siap bertanding berparpatisipasi untuk menyukseskan Perparani pertama tingkat nansional di Ambon," tutur dia . Bupati Fatlolon mengungkapkan selain memberikan dukungan moril dengan kehadirannya dalam pembukaan iven nasional itu, pihaknya juga memberikan bantuan anggaran untuk mendukung pelaksanaan acara yang membanggakan masyarakat Kepulauan Maluku itu sebesar 1 Milyar Rupiah. Ia pun meminta dukungan dari segenap masyarakat Tanimbar yang berada di seluruh Indonesia untuk memberi dukungan baik secara moril lewat doa agar pelaksana kegiatan yang akan dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Ignasius Jonan itu dapat berjalan lancar dan sukses. "Mari seluruh masyarakat MTB baik yang ada di Tanimbar, Kota Ambon serta dimana saja berada supaya memberikan dukungan moril dan doa kepada peserta dari Tanimbar dan juga Provinsi Maluku," pintanya. (Laura Sobuber) |
RUU Batasi Sekolah Minggu dan Katekisasi, DPRD Maluku Undang Pimpinan Gereja Posted: 26 Oct 2018 10:54 PM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku pada Jumat (26/10) mengundang pimpinan umat dari berbagai denominasi gereja untuk memberikan masukan dan aspirasi terkait pembatasan aktivitas kegiatan gereja pada pasal 69 dan pasal 70 Rancangan Undang-Undang Pesantren dan Pendidikan Kegamaan yang sedang dibahas oleh DPR RI di Senayan, Jakarta. Rapat yang dihadiri oleh sejumlah unsur pimpinan gereja diantaranya dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Maluku, Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Keuskupan Amboina, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Maluku, Bala Keselamatan, Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) serta sejumlah Gembala Sidang dari denominasi gereja-gereja yang ada di Maluku ini diharapkan membuahkan masukan positif yang dapat diteruskan ke Badan Lesgislasi DPR RI. Dalam RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan yang diusulkan oleh Komisi VIII DPR, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan ini tampak adanya pengaturan pembatasan pada kegiatan keagamaan pada Kristen dan Katolik dengan upaya pengusulan agar pendidikan nonformal dalam gereja ikut diatur dalam UU. Dalam Pasal 69 ayat (1) RUU itu disebutkan bahwa Sekolah Minggu dan Katekisasi termasuk jalur pendidikan non-formal agama Kristen. Pasal 69 ayat (3) menyebutkan bahwa jumlah peserta didik pendidikan non-formal agama Kristen itu paling sedikit 15 orang, dan dalam Pasal 69 ayat (4) menyatakan bahwa penyelenggaraan sekolah minggu harus mendapat izin dari pemerintah Kabupaten/Kota. "Kami ingin mendapat masukan dari pimpinan umat soal dua pasal RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan yang memasukan kegiatan Sekolah Minggu dan Katekisai yang merupakan pendidikan non formal dan menjadi bagian dari prosesi peribadatan di gereja. Apakah sekolah minggu dan katekisasi bisa diterapkan dengan pendidikan pesantren atau tidak?" tanya Ketua DPRD Maluku, Edwin Adrian Huwae, saat memimpin rapat yang berlangsung di ruang Paripurna DPRD Maluku, Karang Panjang, Kota Ambon. Dijelaskan, Huwae menurut RUU tersebut pendidikan non-formal ini harus mendapatkan izin dari Kantor Kementerian Agama dengan syarat jumlah anak yang hadir 15 orang, maka dalam posisi itulah sebagai wakil rakyat, DPRD ingin mendapat masukan dari para pimpinan agama apakah sekolah minggu dan katekesasi bisa diterapkan dengan pendidikan pesantren atau tidak. "Karena ini merupakan bagian dari proses peribadatan, sehingga pendapat dari pemimpin agama merupakan masukan penting bagi DPRD dalam rangka mengajukan pendapat mewakili aspirasi masyarakat Maluku terkait dengan tahapan lanjutan pembahasan RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan," papar dia. Butuh Kajian Bersama Menurut Wakil ketua Sinode GPM, Pdt. Wem Pariama perlu dilakukan sebuah kajian yang komprehensif terhadap seluruh pasal yang ada di dalam RUU tersebut, sehingga dapat memahami substansinya secara utuh menyangkut norma pendidikan formal maupun non formal. "Kalau hanya dua pasal ini yang kita bahas, saya rasa terlalu subjektif dan tidak menjawab seluruhnya, dan saya pikir brainstorming saja untuk melihat seluruh pasal secara lengkap dan nanti kita kembali untuk memberikan pikiran-pikiran, karena kita belum tau seluruh jiwa rancangan undang-undang itu," kata Pariama. Selanjutnya Ketua PGI Wilayah Maluku, John Ruhulessin berpendapat, masalah ini perlu dibicarakan secara perspektif melalui pikiran besama dalam bingkai kebangsaan yang lebih besar, yaitu dengan melibatkan MUI serta unsur pimpinan dari berbagai organisasi muslim. "Saya mengerti betul mengapa hal ini mendapat reaksi cepat dari DPRD, karena hal ini sudah menjurus kepada sebuah politisasi yang kuat di kalangan masyarakat, terutama di kalangan gereja, dimana sudah ada yang melakukan petisi untuk menolak dua pasal RUU tersebut. Padahal masalah ini perlu kita bicarakan secara baik dalam frame kebangsaan yang lebih besar sehingga kita dapat melihat dimana letak kekuatan dan kelemahan RUU ini," katanya. Pastor Inno Ngutra dari Keuskupan Amboina dalam pendapatnya mengatakan, bahwa dua pasal dalam RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan ini bertentangan dengan apa yang dipraktekan dalam gereja. Menurutnya, pembuat RUU ini punya itikad baik, namun mereka tidak mengerti realitas greja. "Kalau syarat harus 15 orang dan disetujui Kemenag ini menjadi sesuatu yang justeru bertentangan dengan apa yang dipraktikan serta tidak menjawab persoalan. Saya melihat para pembuat RUU ini ada maksud bagus untuk pendidikan pesantren dan keagamaan, tetapi mereka tidak mengerti apa yang ada dalam realitas gereja," ungkapnya. Ketua Gereja Bala Keselamatan Ambon, Myr. S. Tulumang mengatakan, pasal 69 dan pasal 70 RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan ternyata didalamnya ada aturan tentang sekolah minggu dan kategesai, sehingga timbul pertanyaan apa hubungannya antara Pesantren dengan Sekolah Minggu dan Katekisasi. "Karena itu kita perlu tahu keseluruhan dari RUU ini sehingga tidak hanya terpaku pada dua pasal dimaksud saja, karena tentu ada maksud dan tujuannya didalamnya," ujar Tulumang. Hanya saja kalau mendengar pendapat dari pimmpinan umat, sekolah minggu adalah pendidikan non formal dan harus dibedakan dengan sekolah formal yang ada aturannya dan ada AD/ART sehingga perlu mengikuti aturan pemerintah jadi bisa diakreditasi. Namun, katanya, kalau sekolah minggu, siapa yang mau akreditasi, kemudian pemerintah tidak bisa mengatur anak-anak untuk datang atau tidak karena non formal dimana kadang 50 anak, dan terkadang hanya lima anak yang hadir. Bila mendekat hari raya Natal misalnya, gereja bisa penuh dengan kehadiran anak-anak, selebihnya Januari atau Februari akan jauh berkurang sehingga pemerintah tidak bisa mengatur hal-hal yang termasuk di dalam pelayanan gereja yang bukannya pendidikan formal. Sebab RUU ini juga bertentangan dengan Alkitab karena ini adalah bagian dari pelayanan gereja. PGI Menolak Sebelumnya Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) telah menyatakan sikap sejak Rabu (23/10). Dalam pernyataannya, PGI menilai penyusunan RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan adalah kecenderungan membirokrasikan pendidikan nonformal khususnya bagi pelayanan anak-anak dan remaja yang sudah dilakukan sejak lama oleh gereja-gereja di Indonesia. "Kecenderungan ini dikhawatirkan beralih pada model intervensi negara pada agama," ungkap pernyataan PGI dalam rilis medianya. PGI menyatakan mendukung Rancangan Undang-Undang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan ini menjadi undang-undang sejauh hanya mengatur kepentingan Pendidikan formal dan tidak memasukkan pengaturan model pelayanan pendidikan nonformal gereja-gereja di Indonesia seperti pelayanan kategorial anak dan remaja menjadi bagian dari RUU tersebut. Menurut PGI pendidikan keagamaan formal seperti pesantren, madrasah, sekolah teologi dan sejenisnya sebagai bagian dari pendidikan nasional telah memiliki kontribusi besar dalam membentuk karakter bangsa. PGI juga menilai bahwa selama ini pengembangan institusi pendidikan berbasis agama tersebut kurang mendapat dukungan dari negara. Hal ini merupakan bentuk ketidakadilan di dunia pendidikan di mana pendidikan formal lainnya mendapat dukungan penuh dari negara. PGI memahami perlunya UU yang menjadi payung hukum bagi negara dalam memberikan perhatian dan dukungan kepada pesantren dan pendidikan keagamaan lain yang formal. Namun PGI melihat, ketika membahas tentang pendidikan dan pembinaan di kalangan umat Kristen, RUU ini tidak memahami konsep pendidikan keagamaan Kristen di mana ada pendidikan formal melalui sekolah-sekolah yang didirikan oleh gereja-gereja dan ada pendidikan nonformal melalui kegiatan pelayanan di gereja. Kata PGI, pendidikan Sekolah Minggu dan Katekisasi, yang juga hendak diatur dalam RUU ini, sesungguhnya adalah proses interaksi edukatif yang dilakukan oleh gereja-gereja di Indonesia, yang merupakan pendidikan nonformal dan masuk dalam kategori pelayanan ibadah bagi anak-anak dan remaja. Dengan melihat syarat pendirian pendidikan keagamaan dengan memasukkan syarat peserta didik paling sedikit 15 (lima belas) orang serta harus mendapat ijin dari Kanwil Kementerian Agama Kabupaten/Kota maka hal tersebut tidak sesuai dengan model pendidikan anak dan remaja gereja-gereja di Indonesia, sebagaimana kandungan RUU yang hendak menyetarakan Sekolah Minggu dan Katekisasi dengan model pendidikan pesantren. "Sejatinya, Pendidikan Sekolah Minggu dan Katekisasi merupakan bagian hakiki dari peribadahan gereja, yang tidak dapat dibatasi oleh jumlah peserta, serta mestinya tidak membutuhkan ijin karena merupakan bentuk peribadahan," tulis PGI. (Albert Batlayeri) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |