Said Assagaff Latik Tim Peningkatan Ekspor Provinsi Maluku |
- Said Assagaff Latik Tim Peningkatan Ekspor Provinsi Maluku
- Karpowership Siap Kembangkan Kelistrikan di Maluku, Ufuk Berk Temui Said Assagaff
- Siap Lapor ke Joko Widodo, Said Assagaff Tinjau Pembangunan RSUPT
- Pemprov Maluku Dukung Aparat Keamanan Tertibkan Penambangan di Gunung Botak
- Said Assagaff Tinjau Pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat Terpadu (RSUPT) Ambon
Said Assagaff Latik Tim Peningkatan Ekspor Provinsi Maluku Posted: 13 Nov 2018 12:16 PM PST AMBON, LELEMUKU.COM - Gubernur Maluku, Said Assagaff melantik Tim Peningkatan Ekspor Provinsi Maluku yang bertugas untuk menjawab berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi para pelaku ekspor, sekaligus membuka kegiatan Gathering Export di Kota Ambon pada Kamis (8/11). "Tim ini diharapkan mampu membuat perubahan terutama memberikan kemudahan bagi dunia usaha yang akan melakukan ekspor dari Maluku, sehingga keberadaannya benar-benar dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat terutama para pelaku ekspor," ungkap Assagaff. Dikatakan, merosotnya kinerja ekspor Maluku selama beberapa tahun terakhir telah berdampak pada penurunan daya saing regional, meskipun pelbagai kebijakan untuk mendorong peningkatan daya saing sudah dilakukan pemerintah. "Hal yang sama juga telah dilakukan oleh pelaku usaha melalui usaha-usaha efisiensi dan peningkatan produktivitas. Namun demikian, upaya-upaya tersebut dipandang belum membawa hasil yang memuaskan," ujar Assagaff. Assagaff menyebutkan, permasalahan-permasalahan mendasar yang menjadi faktor merosot dan berkembangnya ekspor dan daya saing di Maluku, antara lain, pertama, masalah tantangan geografis Maluku. "Luasnya kepulauan Maluku secara otomatis membuat konektivitas dan aksesibilitas pada sentra-sentra produksi menjadi sangat berat dan mahal. Faktor lain, menurut Assagaff, terkait dengan geografis Maluku yang berciri kepulauan serta terbatasnya anggaran yang mengakibatkan ketersediaan infrastruktur untuk mendukung peningkatan daya saing dan ekspor di daerah ini masih minim. "Ketiga, upaya deregulasi beberapa peraturan di bidang transportasi masih menghadapi kendala dan hambatan, karena belum sinkronnya peraturan baik secara horinsontal (lintas K/L)," sebut Assagaff, Selain itu, proses pengangkutan komoditi atau produk ekspor dari sentra produksi menuju pelabuhan masih menghadapi kendala teknis di lapangan. "Belum optimalnya pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung layanan ekspor juga masih dikeluhkan pelaku ekspor," ucapnya. Keempat, perlunya peningkatan kapasitas masyarakat yang ada pada sentra-sentra produksi serta pelaku-pelaku usaha untuk memiliki pengetahuan, keterampilan atau kreativitas guna peningkatan hasil produksi dan kualitasnya. Lebih jauh dia katakan, berdasarkan hasil diskusi dan survei lapangan oleh instansi terkait dengan beberapa pelaku ekspor, permasalahan pokok yang dihadapi para pelaku ekspor diantaranya, masalah biaya (cost), Waktu (time) dan layanan (services). "Ketidaksinkronan regulasi atau peraturan (pusat-daerah dan lintas sektor), keamanan transportasi, dan proses dokumentasi barang yang belum berbasis IT, telah menciptakan biaya tinggi dalam proses pengiriman barang," terangnya. Sedangkan birokrasi ekspor, keterbatasan armada kapal dan belum sinkronnya jadwal pengangkutan, serta akses menuju pelabuhan dari sisi hinterland, dinilainya, juga menjadi penyebab tidak efisiennya proses pengangkutan komoditi ekspor dan memperpanjang waktu pengiriman barang. "Demikian halnya dengan keterbatasan area konsolidasi barang menjadi penyebab permasalahan di sisi layanan pelabuhan," bebernya. Untuk itu, pelantikan Tim Peningkatan Ekspor Maluku ini, disebutnya, merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah daerah bersama instansi vertikal lainnya untuk bahu membahu dan bekerja sama untuk mendorong peningkatan ekspor Maluku. "Tim ini diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi para pelaku ekspor dan mampu membuat perubahan terutama memberikan kemudahan bagi dunia usaha yang akan melakukan ekspor dari Maluku," paparnya Berkaitan dengan Gathering Ekspor yang dilakukan, Assagaff berharap dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Tim Peningkatan Expor yang sudah dilantik. "Kegiatan ini sangat strategis, selain dihadiri peserta dari kalangan pejabat atau instansi terkait, para ekportir maupun para narasumber dari kalangan profesional, akademisi dan paraktisi untuk berdiskusi atau bertukar pikiran dan berbagi pengalaman sekaligus membangun jaringan strategis guna percepatan peningkatan ekspor produk-produk dari Maluku di level regional, nasional maupun internasional harus dimanfaatkan baik oleh tim sehingga tujuan kita membangkitkan ekspor menuju Maluku jaya, dapat terwujud," tandas Assagaff. (HumasMaluku) |
Karpowership Siap Kembangkan Kelistrikan di Maluku, Ufuk Berk Temui Said Assagaff Posted: 13 Nov 2018 12:11 PM PST AMBON, LELEMUKU.COM - Direktur perusahaan penyedia pembangkit listrik apung, Karpowership di wilayah Asia, Ufuk Berk didampingi 5 staff dan mitra dari PT. PLN Maluku-Maluku Utara yang diwakili Senior Manager Teknik Pedi Sumanto dan Manager UP3, Wahidin bersilaturahmi ke Gubernur Maluku, Said Assagaff pada Senin (5/11). Kunjungan yang berlangsung 1 jam, Gubernur Assagaff menyatakan sangat antusias menerima kehadiran para investor yang ingin mengembangkan wilayahnya Maluku terutama dalam upaya penyediaan kelistrikan. "Wilayah kami ini kan kepulauan dan tersebar sebanyak 1.340 buah pulau. Saya berharap ke depan seluruh wilayah bisa terpenuhi pasokan listrik. Saya juga berharap ada sinergitas antara PLN dengan pihak perusahaan," harap Assagaff. Sementara itu, usai pertemuan, kepada pers, Berk mengatakan, kunjungan pihaknya, sebagai kunjungan persahabatan. "Ini adalah kunjungan persahabatan. Respon dari Bapak Gubernur Said Assagaff dengan tim yang lain sangat baik," ungkap Berk. Sebagaimana diketahui, perusahaan asal negara Turki tersebut sesuai kontrak, akan beroperasi selams lima tahun. Dan saat ini telah beroperasi sebagai penyuplai tenaga listrik kurang lebih 1,5 tahun di wilayah Kota Ambon. Kapal Pembangkit Listrik Karadeniz atau Karadeniz Powership Yasin Bey Marine Vessel Power Plant (MVPP) berdaya 120 megawatt dan beroperasi sejak April 2017 dan memasok listrik ke sistem interkoneksi kelistrikan Maluku. Berk katakan, pihaknya sebelum ini, belum pernah melakukan kunjungan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku. "Kami melakukan kunjungan ke bapak gubernur, karena sebelumnya belum pernah ada kunjungan dari pihak perusahaan kami. Kami hanya ingin menanyakan kepuasan atas pelayanan kami di wilayah Maluku selama ini," ungkap dia. Menurut Berk, saat ini, ada kelebihan kapasitas dari energi yang disediakan. "Kapasitas pembangkit kami 120 megawatt, dengan nilai kontrak 60 megawatt. Dan yang digunakan saat ini sebesar 40 megawatt, sehingga kami juga ingin menanyakan apa ada tambahan kebutuhan listrik lagi atau tidak," paparnya. Berk juga mengakui, jika kunjungan pihaknya adalah untuk membicarakan kunjungan CEO Kapoewership, Dogan Karadeniz ke Maluku. "Termasuk membahas hubungan internasional dan kunjungan nantinya. Kerjasamanya memang sudah dilakukan dan sudah berjalan selama 1,5 tahun," tandas Berk. Sementara itu, Senior Manager Teknik PT PLN Maluku-Maluku Utara, Pedi Sumanto mengatakan, pihak perusahaan Kaporwership yang merupakan mitra PLN turut andil di Ambon, dalam rangka menyediakan listrik. "Listrik yang disediakan oleh Kaporwership dan PLN ini sudah sangat cukup sekali. Pihak perusahaan menyediakan 120 megawatt. yang terpakai baru separuh atau sekitar 60 megawatt. Jadi, yang masih tersisa 60 megawatt, kita siapkan untuk keamanan kita, ketika nanti ada permintaan yang lebih banyak," jelas Pedi. Penggunaannya untuk saat ini, lanjut dia, masih dominan Kota Ambon. "Untuk lokasi-lokasi yang lain kita juga kembangkan pembangkit yang lain, seperti Pembangkit LIstrik Tenaga Gas (PLTNG) yang sudah kita kembangkan di Langgur. Selain itu, ada penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di temnpat yang lain," paparnya. Energi lain yang juga akan dikembangkan, tambah Pedi adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). "Hanya saja, untuk PLTS, teknologinya tidak murah bila dibandingkan dengan PLTD. Apa yang kita lakukan ini sebagai persiapan kedepan, ketika perusahaan sudah melewati masa kontraknya, kita sudah siap untuk bisa mengambil alih," tandas Pedi. (DiskominfoMaluku) |
Siap Lapor ke Joko Widodo, Said Assagaff Tinjau Pembangunan RSUPT Posted: 13 Nov 2018 12:02 PM PST AMBON, LELEMUKU.COM - Gubernur Maluku, Said Assagaff, Minggu (11/11) melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat Terpadu (RSUPT) Ambon yang berlokasi di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Baguala, Ambon. Peninjuan tersebut untuk mengetahui secara langsung progres yang telah dicapai oleh kontraktor terhadap pelaksanaan pembangunan rumah sakit (RS) yang digadang-gadang akan menjadi RS rujukan terbesar di Kawasan Indonesia Timur itu. Sebagaimana diketahui, RSUPT akan dibangun dengan konstruksi berlantai delapan (8) dan memiliki landasan helikopter. Hasil pantauan yang diperoleh dari tinjauan terhadap pelaksanaan pembangunan RS sangat positif. Dipastikan pada akhir Desember 2018 mendatang, pembangunan gedung telah mencapai 80 persen. "Diperkirakan Desember 2018 gedungnya sudah sampai pada struktur lantai 4 yang terselesaikan," ungkap salah satu kontraktor yang saat itu ditanyai Assagaff. Kontraktor juga menjawab pertanyaan Assagaff, yang mempertanyakan soal kapan rampungnya proyek tersebut, sehingga bisa diresmikan. "Diperkirakan Desember 2019 sudah bisa diresmikan," ungkapnya. Gubernur meninjau satu per satu gedung yang telah dibangun dan memotivasi untuk segera merampungkan proyek dimaksud. Usai peninjauan, Gubernur Assagaff berkesempatan menandatangani testimoni untuk meyakinkan semua pihak termasuk kontraktor yang bekerja bahwa keberadaan fasilitas RSUPT sangat dibutuhkan masyarakat Maluku. Setelah melakukan peninjauan, Assagaff langsung bertolak ke Jakarta untuk menghadap Presiden RI, guna melaporkan progres pembangunan RSUPT yang dibiayai melalui dana pusat. Saat peninjauan, Assagaff didampingi Kepala Dinas PU Provinsi Maluku Ismail Usemahu dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Maluku Muhammad Junaries. (DiskominfoMaluku) |
Pemprov Maluku Dukung Aparat Keamanan Tertibkan Penambangan di Gunung Botak Posted: 12 Nov 2018 08:46 PM PST AMBON, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku didukung TNI dan Polri dan juga Kejaksaan akan membentuk Tim Gabungan dalam rangka menertibkan kegiatan illegal penambangan emas dan peredaran penggunaan bahan-bahan berbahaya yang merusak lingkungan yang saat ini beroperasi di Gunung Botak, Kabupaten Buru. Keputusan tersebut diambil setelah gubernur Maluku, Said Assagaff memimpin rapat terbatas yang dihadiri Kapolda Maluku, Irjen (Pol) Royke Lumowa, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Triono Hartanto, Kepala Badan Intelejen Negara Daerah (Kabinda) Maluku, Brigjen (TNI) Khairully. Sedangkan Pangdam XVI/ Pattimura diwakili Asintel Kasdam XVI/Pattimura Kolonel (Inf) R. Suranto dan Karo Ops Kasdam XVI/Pattimura Kol (Inf) Ali Aminudin, dan Dantamal Ambon diwakili Wakil Dantamal IX Ambon Kol (Marinir) Supriyono. Rapat yang berlangsung selama dua (2) jam di ruang rapat gubernur Maluku, Selasa (18/9) selain membahas persoalan Gunung Botak juga membahas tentang kesiapan Penyelenggaraan Pesparani I Tingkat Nasional yang akan berlangsung di Maluku. "Kita hidupkan kembali pos keamanan TNI-Polri di Gunung Botak," ujar Assagaff. Menurutnya, sebagai penanggung jawab keamanan, maka kepolisian yang akan menangani masalah keamanan sementara TNI akan mem-backup. "TNI backup biar polisi sebagai keamanan. Kita hidupkan pos gabungan," tegasnya. Dirinya menginginkan keberadaa pos gabungan pengamanan di Kawasan Gunung Botak harus permanen. Maksudnya berlangsung dalam jangka waktu yang lama. "Saya kira harus permanen sekitar satu tahun atau lebih. Jangan dua atau tiga bulan saja karena ditakutkan para penambang illegal dan peredaran bahan-bahan berbahaya akan terus berlangsung," terangnya. Menurutnya, penanganan persoalan Gunung Botak harus disikapi secara cepat dan tegas karena ditakutkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang akan berdampak luas, sehingga pembentukan pos gabungan sangat penting dilakukan. "Kalau bisa mulai minggu-minggu depan ini sudah bisa diaktifkan. Untuk anggaran akan dialokasikan oleh pemerintah daerah Maluku," kata Assagaff. Di lain sisi, Assagaff juga meminta aparat kepolisian untuk menindaktegas setiap kegiatan yang merusak lingkungan. "Siapapun yang terlibat disini harus ditindak, karena kita mau daerah ini aman,'' ucap Assagaff. Sementara itu, Kapolda Maluku, Irjen (Pol) Royke Lumowa usai pertemuan kepada pers mengaku mendukung langkah pembentukan Pos Gabungan TNI,Polri dan Pemprov Maluku. "Akan ada kegiatan terpadu TNI, Polri dan aparat Pemda untuk melakukan ketertiban di Kawasan Gunung Botak. Keberadaan pos pengamanan ini akan memakan waktu bertahun-tahun, tidak hanya satu (1) atau dua (2) bulan saja, karena kegiatan yang terjadi telah merusak lingkungan," kata Lomowa. Mantan Kakorlantas Polri itu menegaskan, siapapun yang melakukan kegiatan illegal akan ditindak. "Intinya tidak boleh beroperasi kalau tanpa ijin, merusak lingkungan dengan penggunaan Sianida, Mercury atau segala macam bahan yang berbahaya yang merusak lingkungan akan ditindak," tegasnya. Sikap tegas itu juga diberlakukan termasuk kepada aparat yang terlibat. "Apabila ada aparat yang terlibat akan dihukum tegas," tandas Lumowa. (Kemendagri) |
Said Assagaff Tinjau Pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat Terpadu (RSUPT) Ambon Posted: 12 Nov 2018 08:23 PM PST AMBON, LELEMUKU.COM - Gubernur Maluku, Said Assagaff melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat Terpadu (RSUPT) Ambon yang berlokasi di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Baguala, Kota Ambon pada Minggu (11/11). Peninjuan tersebut untuk mengetahui secara langsung progres yang telah dicapai oleh kontraktor terhadap pelaksanaan pembangunan rumah sakit (RS) yang digadang-gadang akan menjadi RS rujukan terbesar di Kawasan Indonesia Timur itu. Sebagaimana diketahui, RSUPT akan dibangun dengan konstruksi berlantai delapan (8) dan memiliki landasan helikopter. Hasil pantauan yang diperoleh dari tinjauan terhadap pelaksanaan pembangunan RS sangat positif.Dipastikan pada akhir Desember 2018 mendatang, pembangunan gedung telah mencapai 80 persen. "Diperkirakan Desember 2018 gedungnya sudah sampai pada struktur lantai 4 yang terselesaikan," ungkap salah satu kontraktor yang saat itu ditanyai Assagaff. Kontraktor juga menjawab pertanyaan Assagaff, yang mempertanyakan soal kapan rampungnya proyek tersebut, sehingga bisa diresmikan. "Diperkirakan Desember 2019 sudah bisa diresmikan," ungkapnya. Gubernur meninjau satu per satu gedung yang telah dibangun dan memotivasi untuk segera merampungkan proyek dimaksud. Usai peninjauan, Gubernur Assagaff berkesempatan menandatangani testimoni untuk meyakinkan semua pihak termasuk kontraktor yang bekerja bahwa keberadaan fasilitas RSUPT sangat dibutuhkan masyarakat Maluku. Setelah melakukan peninjauan, Assagaff langsung bertolak ke Jakarta untuk menghadap Presiden RI, guna melaporkan progres pembangunan RSUPT yang dibiayai melalui dana pusat. Saat peninjauan, Assagaff didanpingi Kepala Dinas PU Provinsi Maluku Ismail Usemahu dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Maluku Muhammad Junaries. (Kemendagri) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |