APCS 2019 Bahas Solusi Kemacetan di Kota Ambon dengan Pelajari Brisbane

APCS 2019 Bahas Solusi Kemacetan di Kota Ambon dengan Pelajari Brisbane


APCS 2019 Bahas Solusi Kemacetan di Kota Ambon dengan Pelajari Brisbane

Posted: 12 Jul 2019 07:50 AM PDT

APCS 2019 Bahas Solusi Kemacetan di Kota Ambon dengan Pelajari BrisbaneBRISBANE, LELEMUKU.COM – Solusi kemacetan yang terjadi di Kota Ambon, Provinsi Maluku menjadi salah satu topik yang dibahas dalam forum Asia Pasific Cities Summit (APCS) 2019 yang diselenggarakan di Kota Brisbane, Australia. Dengan mengambil tempat di Gedung Convention Center Brisbane, APCS 2019 dibuka secara resmi oleh Walikota Brisbane, Adrian Schinner  pada Senin (08/07/2019) dan berakhir pada Kamis (11/07/2019).

Hadir dalam pertemuan tersebut, Walikota dari pelbagai negara-negara Asia Pacific, seperti Korea, China, Jepang, India, Malaysia dan Indonesia. Untuk Indonesia, diantaranya, Walikota Bogor, Arya Bima; Walikota Ambon, Richard Louhenapessy; Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra; Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina serta sejumlah Walikota lainnya dari Provinsi Sumatera, Kalimatan, NTB dan lainnya mewakili Komisariat Wilayah APEKSI di Indonesia.

Pada even tersebut, Walikota Ambon juga menyampaikan sharing informasi terkait perkembangan Kota Ambon Pasca Konflik Kemanusiaan dan rencana pengembangan Kota Ambon menuju Kota Cerdas di Indonesia.Dalam forum dimaksud, sejumlah masalah-masalah yang dihadapi setiap kota dibahas sekaligus dicari solusi pada forum-forum diskusi terpisah, yang telah diatur panitia.

Melalui forum diskusi terpisah, Delegasi Kota Ambon yang dipimpin Walikota akan bertemu Dewan Kota Brisbane guna membahas solusi dalam mengurai kemacetan yang terjadi di Kota Ambon. Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Kota Ambon,Robert Sapulette dalam keterangannya kepada Tim Media Center mengatakan, Salah satu solusi yang diambil Kota Brisbane dalam mengatasi kemacetan adalah dengan memanfaatkan transportasi laut berupa Layanan CityCat, SpeedyCat, dan Feri. Menurutnya, hal ini patut ditiru Kota Ambon.

"Kesamaan karekteristik Kota Brisbane dan Kota Ambon akan jadi salah satu solusi. Kota Brisbane dengan sungai besar, sukses mengurai kemacetan dengan layanan CityCat, SpeedyCat dan Ferry. Kita juga bisa memanfaatkan Teluk Ambon,untuk membuat layanan serupa," kata Sapulette.

APCS 2019 Bahas Solusi Kemacetan di Kota Ambon dengan Pelajari BrisbaneSebagaimana diketahui, Dewan Kota Brisbane mengoperasikan sebanyak 21 Armada CityCats dan 9 Feri Monohull (termasuk City Hoppers). Jaringan 25 terminal terbentang dari The University of Queensland di StLucia (UQSt Lucia), hingga North Shore Hamilton.

Sebagai bagian dari komitmen pemerintah menghadirkan jaringan transportasi umum kelas dunia, Dewan (DPRD) Brisbane memperkenalkan SpeedyCats pada September 2018. SpeedyCats menyediakan 100 layanan jam sibuk ekspres setiap minggu.

Pelaksanaan event internasional APCS 2019 menghadirkan narasumber atau pemateri yang terdiri dari orang-orang hebat dengan segudang pengalaman sukses yang telah diraih. Mereka diantaranya: Marc Randolph yang adalah mantan CEO Nettflix. Dalam materinya yang dibawakan pada pembukaan APCS dihadapan para Walikota Se-Asia Pacific mengatakan, Inovasi ada resikonya."Jika kita mau berinovasi tentu harus siap mengambil resikonya,tetapi perlu ada toleransi atas resiko itu," paparnya.

Inovasi, lanjut dia, bisa dimulai dari ide-ide(gagasan),yang sederhana hingga kompleks. " Seperti ungkapan William Goldman: 'Nobody knows anything'. So, Take a Risk and Do Something (Jadi, Ambil resiko dan lakukan sesuatu)," kutip Marc.

Dikatakan, melatih diri untuk rasa sakit, sudah pasti rasanya tidak nyaman. Melatih diri menemukan ide, baik ide lama maupun ide baru, akan terasa sama,yakni: tidak nyaman.

"Caranya : Brainstorming idea, Analysis idea. Bisa coba-coba ide dan focus pada ide-ide tertentu. Untuk mencoba ide bisa saja terjadi kegagalan, tetapi harus terus diulang untuk mendapatkan pembaruan dalam menyempurnakan ide dimaksud," ujar Marc.

Sementara Greg Clark salah satu narasumber lainnya dalam paparannya dengan topik: Kota dan Inovasi mengatakan, Kota dengan resiko, urbanisasi, karbon atas perubahan iklim dan lain-lain, harus mendorong inovasi. "Jadi Pemda Hadir untuk bukan saja menyelesaikan permasalahan. Tetapi juga untuk inovasi, kerjasama guna mewujudkan perubahan teknologi," terang Greg.

APCS 2019 Bahas Solusi Kemacetan di Kota Ambon dengan Pelajari BrisbaneDikatakan,revolusi industry 4.0 merupakan era digital untuk layanan, seperti kota dengan transportasi atau mobilitas yang digital." Industri 4.0 Kota Digital. Kedepan industry 5.0 Kota Automatisasi dengan teknologi, smart city, sustainable city dan sebagainya," ujar Greg, seraya menambahkan ada juga teknologi layanan masyarakat, seperti integrasi ruang kota yang keterkaitan dengan kota-kota disekitarnya.

Karena itu, Greg bertanya, kenapa harus Kota berinovasi? Menurut dia, perubahan itu terjadi terus menerus dan masyarakat mengharapkan layanan yang baik. "Seperti zero carbon cities 2050. Kota dengan ekonomi sharing. Jadi semua warga memberikan sumbangan untuk pembangunan ekonomi," katanya. (DiskominfoAmbon)

Pemkot Ambon Gelar Bimtek Implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City

Posted: 12 Jul 2019 02:30 AM PDT

Pemkot Ambon Gelar Bimtek Implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City
AMBON, LELEMUKU.COM – Wujudkan implementasi gerakan menuju 100 Smart City, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Provinsi Maluku melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon mengelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Master Plan Smart City Kota Ambon bertempat di Ballroom Manise Hotel pada Kamis (11/07/2019) .

Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, A.G.Latuheru saat membacakan sambutan tertulis Walikota Ambon menyampaikan, Kota Ambon di Tahun 2019 mendapat kesempatan masuk dalam 100 Smart City.

Ini merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, BAPPENAS dan Kantor Staf Kepresidenan.

"Gerakan ini bertujuan untuk membimbing Kabupaten/Kota agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing Daerah,"jelas Sekkot.

Lebih lanjut dijelaskan, Penyelenggaraan Bimtek dengan metode Focus Group Discussion (FGD) merupakan tindak lanjut dari penandatangan Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi Informatika bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon pada tanggal 16 Mei 2019 di Jakarta.

"Ada beberapa poin penting yang harus diimplementasikan yaitu Bimtek Master Plan Smart City, Pertukaran Data dan Legal Software antara Organisasi Perangkat Daerah, Sosialisasi dan FGD gerakan menuju 100 Smart City dan Integrasi data antar Organisasi Perangkat Daerah," terang Sekkot.

Sekkot menambahkan bahwa kesiapan Pemkot Ambon secara E-Goverment juga telah mendapat apresiasi tinggi ini terlihat dari hasil evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang menempatkan Kota Ambon pada posisi 25 besar diantara 514 Kab/Kota se Indonesia.

Ditambahkan, bahwa pelaksanaan bimtek akan dilakukan dalam 4 (empat) tahapan dengan periode bulan Juli-Oktober 2019 dengan menghasilkan dokumen Master Plan Smart City Kota Ambon berupa buku I, II dan III dan selanjutnya dokumen master plan yang tersusun akan dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis kota cerdas dalam kurun waktu yang ditentukan.

Sekkot berharap dengan diikutinya bimtek tahap I oleh peserta yang terdiri dari organisasi perangkat daerah dan stakeholder terkait ini dapat menghasilkan output yang bermanfaat bagi Pemkot Ambon kedepan.

Diketahui, Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Society, Smart Living dan Smart Environment merupakan 6 (enam) aspek penting dalam konsep Smart City dan implementasinya ada pada Organisasi Perangkat Daerah yang tercemin lewat program kegiatan serta kontribusi aktif dari para stakeholder.

Bimtek implementasi gerakan menuju 100 Smart City ini menghadirkan Bapak Windy Gambetta  selaku Akademisi dari Institut Teknologi Bandung, Ibu Hafni Septiana Nur Endah dan Ibu Dwi dari Kementerian Kominfo sebagai narasumber. (DiskominfoAmbon)

Royke Lumowa Pimpin Upacara Hari Bhayangkara Ke-73 di Polda Maluku

Posted: 11 Jul 2019 08:04 PM PDT

Royke Lumowa Pimpin Upacara Hari Bhayangkara Ke-73 di Polda MalukuAMBON, LELEMUKU.COM - Upacara Hari Bhayangkara ke-73 tahun 2019 digelar Kepolisian Daerah (Polda) Maluku, Rabu (10/07/2019) pagi. Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Kapolda Maluku Irjen Pol. Drs. Royke Lumowa, M.M.

Upacara yang dilaksanakan di Lapangan Letkol Pol. (Purn.) Chr. L. Tahapary Tantui Ambon ini turut dihadiri Gubernur Maluku Irjen Pol. (Purn.) Drs. Murad Ismail bersama Wakil Gubernur Maluku, seluruh unsur Forkopimda Maluku, para Tokoh Agama, Purnawirawan Polri, pengurus Bhayangkari Daerah Maluku, serta para tamu undangan lainnya.

Dalam upacara tersebut juga diberikan penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya kepada personel Polda Maluku.

Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kapolda Maluku menyampaikan, kedepan tantangan tugas Polri akan semakin kompleks. Terorisme dan radikalisme masih menjadi ancaman utama, termasuk pesatnya perkembangan teknologi informasi.

Untuk itu, Presiden menginstruksikan agar Polri terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) guna menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks, serta mendukung Indonesia Emas 2045.

Kemudian, mengedepankan sikap humanis dalam menangani berbagai permasalahan. Tingkatkan kualitas pelayanan publik, serta menciptakan pelayanan yang modern, mudah, dan cepat.

"Tingkatkan profesionalisme penegakan hukum. Serta perkuat koordinasi dengan TNI, kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, serta masyarakat," ujar Presiden dalam sambutannya.

Royke Lumowa Pimpin Upacara Hari Bhayangkara Ke-73 di Polda MalukuPada upacara peringatan HUT Polri ini dimeriahkan dengan suguhan lagu Mars TNI AD, AL, AU dan Mars TNI serta lagu tradisional Maluku yang dinyanyikan oleh seluruh personel gabungan TNI-Polri kepada para tamu undangan yang dipimpin langsung oleh Kapolda Maluku. (HumasPoldaMaluku)

Murad Ismail Pimpin Peringatan Hari Narkotika Internasional (HANI) Maluku 2019

Posted: 11 Jul 2019 04:22 PM PDT

Murad Ismail Pimpin Peringatan Hari Narkotika Internasional (HANI) Maluku AMBON, LELEMUKU.COM - Peringatan Hari Narkotika Internasional (HANI) di Provinsi Maluku yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku, bertempat di Gedung Baileo Siwalima Karang Panjang Ambon pada Selasa (09/07/2019).

Peringatan HANI tahun 2019 mengambil Tema; Mewujudkan Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas.

Gubernur Maluku Murad Ismail, berkenan membacakan sambutan tertulis Wakil Presiden RI, Yusuf Kalla mengatakan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Negara bersama Pemerintah yakni, permasalahan kejahatan Narkoba.

Jika tidak ditangani secara bersama oleh semua elemen masyarakat, akan berdampak rusaknya tatanan sosial, sekaligus mengancam kondisi ketahanan nasional bangsa.

Dikatakan, Indonesia sebagai Negera dengan ekonomi terkuat ke-5 nantinya pada tahun 2045. Guna mewujudkan tatanan tersebut diperlukan SDM yang tangguh, yang mana merupakan penggerak pembangunan terhadap kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa.

Dimana manusia sebagai pelaku pembangunan dengan etos kerja produktif, trampil, disiplin, profesionalisme serta memiliki kemampuan guna mengembangkan Iptek dengan berwawasan lingkungan dan kemampuan manajemen.

Karenanya, guna mewujudkan SDM yang unggul dan tangguh mesti dilaksanakan sedini mungkin, dengan melindungi, menjaga setiap anak, agar tidak terjerumus dengan penyalahgunaan peredaran gelap narkotika atau narkoba.

Hal ini dilakukan guna mempersiapkan generasi muda menjadi kader bangsa yang tangguh, dalam menghadapi tantangan pembangunan.

Untuk itu, penanggulangan permasalahan Narkotika harus dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif, dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dapat dilakukan seimbang melalui pendekatan kesehatan, sosial serta pendidikan, untuk pencegahan serta pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap Narkotika di Indonesia terlaksana secara baik.

Memerangi narkoba hingga tuntas, sudah harus menjadi prioritas pemerintah bersama masyarakat. Karenanya, dukungan seluruh elemen bangsa sangat dibutuhkan dalam mengembangkan tugas, amanah, yang diberikan oleh rakyat.

"Marilah berjuang bersama, bekerja keras, menjadikan negara kita bersih dari peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika, karena jika masyarakat sehat maka negara akan kuat," pinta wapres. (DiskominfoPapua)
Bagi ke WA Bagi ke G+