Marga Taufiq Harapkan Pimpinan Satuan di Kodam Pattimura Adaptif dan Sama Persepsi

Marga Taufiq Harapkan Pimpinan Satuan di Kodam Pattimura Adaptif dan Sama Persepsi


Marga Taufiq Harapkan Pimpinan Satuan di Kodam Pattimura Adaptif dan Sama Persepsi

Posted: 24 Mar 2020 02:12 AM PDT

Marga Taufiq Harapkan Pimpinan Satuan di Kodam Pattimura Adaptif dan Sama PersepsiAMBON, LELEMUKU.COM - Pangdam XVI/Pattimura Mayor Jenderal TNI Dr. Marga Taufiq, S.H., M.H mengharapkan semua unsur pimpinan satuan di semua tingkatan harus adaptif dan memiliki persepsi yang sama terhadap kebijakan dan langkah-langkah yang harus diambil.

Hal ini ditekankan dalam amanatnya yang dibacakan saat pembukaan Rapim Kodam XVI/Pattimura TA 2020, bertempat di Ruang Yudha 1, Makodam XVI/Pattimura .

Meskipun sempat ditunda, pelaksanaan Rapim kali ini lebih mengutamakan efisiensi dan keefektifan mengingat saat ini sedang mewabah Virus Corona (Covid 19). Walaupun demikian, tidak menghilangkan esensi dari pelaksanaan Rapim sendiri yaitu terwujudnya kesamaan persepsi dalam melaksanakan Program Kerja dan Anggaran serta terwujudnya kesiapan dan kesiapsiagaan satuan Kodam XVI/Pattimura.

"Rapim ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas tahun 2019, menyampaikan kebijakan Pimpinan TNI Angkatan Darat dan garis besar Program Kerja dan Anggaran TA 2020, sehingga diperoleh kesamaan pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam pelaksanaan tugas ke depan," kata pangdam.

Sebelum pelaksanaan Rapim, seluruh peserta diwajibkan mencuci tangan dengan sabun, sterilisasi penyemprotan dengan cairan desinfektan dilanjutkan dengan registrasi peserta.

Pangdam juga menyinggung masalah event-event yang akan dihadapi kedepannya. Pada tahun 2020 ini, TNI-Polri akan kembali mengawal dan mensukseskan Pilkada serentak, di wilayah Maluku diantaranya Pemilihan Bupati Seram Bagian Timur, Bupati Kepulauan Aru, Bupati Maluku Barat Daya dan Bupati Buru Selatan.

"Kita bertekad untuk menjamin agar pesta demokrasi tersebut berjalan aman, lancar, dan sukses", tegas Pangdam.

Pangdam juga membahas masalah yang saat ini sedang dihadapi seluruh dunia bahkan Indonesia yaitu mewabahnya Virus Corona (Covid-19).

"Para Dansat dan Kabalak sekalian agar selalu menekankan atau mengingatkan kepada anggotanya tentang himbauan pemerintah jangan anggap remeh virus covid-19 ini", himbau Pangdam.

Dalam Rapim ini juga dibahas masalah ataupun kebijakan-kebijakan yang terkait bidang Intelejen, operasi, teritorial, personil, anggaran dll. Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kasdam XVI/Pattimura Brigadir Jenderal TNI Asep Setia Gunawan, S.I.P., Para PJU, Kabalak dan Dansat Jajaran Kodam XVI/Pattimura. (Pendam16)

Richard Louhenapessy Tetapkan Ambon Sebagai Daerah Tanggap Darurat Bencana Non Alam

Posted: 23 Mar 2020 09:52 PM PDT

Richard Louhenapessy Tetapkan Ambon Sebagai Daerah Tanggap Darurat Bencana Non AlamAMBON, LELEMUKU.COM – Dengan ditetapkannya seorang pasien berstatus 01 (positif corona), Kota Ambon kini ditetapkan sebagai daerah tanggap darurat bencana non alam.

Hal itu dikemukakan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy saat melakukan konferensi pers bersama media, di Ruang Sekretariat Gugus Tugas (Gustu) Kota Ambon, Dinas PUPR, Minggu (22/3/2020).

"Sampai hari ini, terdata ada 11 orang, dengan rincian, 8 orang dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP), 2 orang dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 1 lagi yang baru tadi pagi dinyatakan positif corona," jelas Walikota.

Sesuai mekanisme protap, kata Walikota, Tim akan menelusuri jejak (track back) dari pasien tersebut.
"Pertama, kita mulai dari tempat dimana dia tinggal, kemudian dengan transportasi yang digunakan, yang ketiga dengan siapa saja yang bersangkutan berhubungan, dan keempat tempat makan yang bersangkutan bersama rekan-rekannya," kata Walikota.

Demi kenyamanan bersama, Walikota menghimbau, bagi setiap masyarakat yang pernah berpartisipasi dengan yang bersangkutan atau bersama rekan-rekannya untuk segera melaporkan diri kepada petugas kesehatan untuk kemudian dilakukan pemeriksaan.

"Masa inkubasi dari virus ini selama 14 hari, yang bersangkutan sudah diisolasi selama seminggu, yang berarti masih ada seminggu lagi baru bisa kita lihat dampak daripada jaringan sosial yang bersangkutan maupun teman-temannya, dan ini akan menjadi keprihatinan bagi kita semua," aku Walikota.

Walikota menambahkan, dengan ditetapkannya Ambon sebagai daerah tanggap darurat bencana non alam, akan menjadi dasar bagi Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah kebijakan, baik kebijakan anggaran maupun kebijakan-kebijakan lainnya.

"Secara berjenjang, kita akan melaporkan kepada Provinsi melalui gugus tugas dan kepusat, dalam kaitan itu, Pemkot akan mengambil langkah-langkah konkrit yang lebih bersifat proteksi kepada masyarakat," lagi kata Walikota.

Diketahui bersama, sebelumnya, Pemkot telah melakukan antisipasi awal dengan memberlakukan aktivitas belajar dari rumah bagi anak-anak usia sekolah, yang kemudian dilanjutkan dengan bekerja dari rumah bagi para pegawai.

"Langkah ini sudah kita ambil sebelumnya, langkah berikutnya kami akan membatasi waktu pelayanan publik, yakni dari jam 10 sampai jam 2 siang," imbuhnya.

Walikota menegaskan, langkah-langkah lain yang bersifat proteksi bagi masyarakat juga segera diberlakukan, antara lain, penambahan wastafel portable disejumlah tempat di Kota Ambon, pembatasan jumlah penumpang baik dalam angkutan kota (angkot) maupun penumpang penyeberangan speedboat.

"Saya sudah perintahkan Kepala Dinas Perhubungan untuk segera menyurati para pemilik kendaraan umum angkot dan speedboat untuk segera mengurangi jumlah setoran harian, sehingga tidak membebankan para pengemudi. Namun, tentunya disertai dengan kompensasi tertentu bagi pemilik kendaraan," tegas Walikota.

Kebijakan lainnya yang diambil Pemkot adalah, dengan mengupayakan pengadaan sanitizer bagi masyarakat. "Saat ini kita tengah mengupayakan sanitizer berupa Antis dari jakarta, semoga dalam waktu dekat, barangnya tiba di Ambon dan akan kita bagikan secara gratis bagi masyarakat," ungkapnya.

Hal lain yang akan dilakukan Pemerintah adalah dengan meminta para tokoh agama untuk mempertimbangkan secara arif dan bijak terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifat masal.

"Saya juga sudah tegaskan kepada para lurah, kades dan raja untuk kegiatan-kegiatan masyarakat bersifat massal, seperti kawinan, acara ulang tahun maupun pesta kampung dan kegiatan-kegiatan lain untuk sementara dihentikan, sampai situasi benar-benar pulih kembali," ucap Walikota.

Sebelum menutup konferensi pers tersebut, Walikota meminta kepada masyarakat agar tetap tenang, waspada namun jangan panik, karena Pemerintah akan tetap berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat dalam memproteksi seluruh aktivitas masyarakat.

"Kita sadar betul, kebijakan yang kita ambil akan sangat berdampak bagi masyarakat kecil, karena itu, saya sudah minta staf untuk mengkaji dan mempersiapkan program-program intervensi yang bisa dibuat untuk membantu rakyat dan masyarakat di Kota Ambon," demikian Walikota. (DiskominfoKotaAmbon)

Markas Kodam Pattimura Disemprot Disinfektan Guna Cegah Penyebaran COVID-19 di Ambon

Posted: 23 Mar 2020 07:48 PM PDT

Markas Kodam Pattimura Disemprot Disinfektan Guna Cegah Penyebaran COVID-19 di AmbonAMBON, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan semua unsur forkopimda telah membentuk gugus tugas penanggulangan Covid-19. Salah satu  Posko Siaga Covid-19 berada di Rumah Sakit Tentara RST Tk II Prof Dr JA Latumeten, Ambon dan RST Ternate serta beberapa rumah sakit lainnya di wilayah Maluku dan Maluku Utara.

Tidak hanya sampai disitu, Kodam XVI/Pattimura melalui Satuan Kesdam XVI/Pattimura bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Ambon sekitar pukul 10.00 s.d 14.00 WIT melakukan sterilisasi gedung kantor Makodam, Kamis, (19/03/2020). Gedung Makodam dipilih karena lokasi ini merupakan pusat dari aktivitas Prajurit yang ada di Kodam XVI/Pattimura, baik dari kegiatan perkantoran maupun kegiatan ibadah yang mendapatkan pengawasan langsung dari Kepala Staf Kodam XVI/Pattimura Brigjen TNI Asep Setia Gunawan.

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk pencegahan penyebaran virus corona.

Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan di seluruh gedung, kuris-kursi yang berada di ruang-ruang kantor, toilet, ruang rapat dll. Masjid dan Gereja juga tak lepas dari penyemprotan untuk memberikan rasa kenyamanan beribadah bagi para Prajurit dan PNS Kodam XVI/Pattimura untuk memelihara dan meningkatkan keimanannya

Petugas juga menyemprot bagian-bagian yang sering dipegang seperti gagang pintu, komputer, keyboard, eskalator, pegangan tangga dan tempat charger.

Ketua Tim pelaksana Mayor Ckm Bambang Irianto (Kasi Kesprev Kesdam XVI/Pattimura) mengatakan, dengan menggunakan cairan disinfektan atau alkhohol 70 % yang sesuai standar dan membersihkannya secara rutin dapat mengantisipasi penyebaran virus Corona.

Posko Kesehatan Siaga Virus Corona dan Petugas Medis juga selalu disiagakan untuk memantau pencegahan penyebaran wabah Virus tersebut.

Kepala Staf Kodam Brigjen TNI Asep Setia Gunawan berharap, seluruh Staf baik Staf Umum dan Balak Kodam agar sering mencuci tangan, termasuk menyiapkan Hand Sanitizer dan Tissue Basah guna mencegah penyebaran Virus Corona paska sterilisasi. (Pendam16)

Richard Louhenapessy Arahkan Dishub Ambon Sosialisasi Pencegahan COVID-19 di Terminal Mardika

Posted: 23 Mar 2020 04:46 PM PDT

Richard Louhenapessy Arahkan Dishub Ambon Sosialisasi Pencegahan COVID-19 di Terminal MardikaAMBON, LELEMUKU.COM - Sesuai arahan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, pada Senin (23/3/2020), bertempat di terminal Mardika, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon melakukan sosialisasi pencegahan Covid 19 bagi para pengemudi angkutan kota (angkot) dan angkutan penyeberangan laut, speedboat.

Salah satu poin penting yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut adalah menyangkut jarak aman penumpang dalam angkot serta penyeberangan dengan menggunakan speedboat.

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Ambon, Robby Sapulette yang turun langsung dalam sosialisasi tersebut menyebutkan, sosialisasi dilakukan pihaknya, pagi sampai siang tadi, kepada pengemudi angkot di terminal A1 dan A2 Mardika, serta di pelabuhan speedboat, Mardika.

"Sosialisasi ini terkait jarak aman di areal publik. Dan angkot serta speed, merupakan transportasi publik yang mesti kita atur, jarak aman antara penumpang didalamnya,'' kata Plt. Kadishub.

Dijelaskan, angkot yang biasanya berpenumpang 11 orang (penuh) akan dikurangi menjadi 6 penumpang. Sementara untuk angkutan speedboat, yang biasanya mengangkut 14-16 penumpang, akan dibatasi menjadi 8 penumpang.

"Dengan adanya pengurangan kapasitas, penumpang akan memiliki jarak yang aman antara satu dengan yang lainnya," akunya.

Plt. Kadishub melanjutkan, pengurangan kapasitas penumpang, tentunya akan berpengaruh pada pemasukkan, karena itu, pihaknya sudah menyampaikan kepada para pemilik kendaraan untuk memahami kondisi yang tengah terjadi.

"Kami minta pihak pemilik kendaraan untuk memahami kondisi yang tengah terjadi, sebagai wujud tanggung jawab sosial terhadap publik," jelasnya.

Dirinya menambahkan, tarif angkutan tetap dikenakan dengan harga normal dan tidak ada penambahan tarif.

"Seandainya ada penambahan tarif yang dilakukan oleh supir atau pengemudi speedboat, maka akan dikenakan sanksi pencabutan ijin operasional dan ijin trayek dari kendaraan tersebut," tutupnya. (DiskominfoAmbon)
Bagi ke WA Bagi ke G+