Richard Louhenapessy dan Syarif Hadler Serahkan 5000 Paket Sembako Dari Presiden Jokowi

Richard Louhenapessy dan Syarif Hadler Serahkan 5000 Paket Sembako Dari Presiden Jokowi


Richard Louhenapessy dan Syarif Hadler Serahkan 5000 Paket Sembako Dari Presiden Jokowi

Posted: 10 May 2020 07:28 AM PDT

Richard Louhenapessy dan Syarif Hadler Serahkan 5000 Paket Sembako Dari Presiden JokowiAMBON, LELEMUKU.COM - Kota Ambon menerima 5000 paket sembako dari Presiden Joko Widodo. Penyerahan bantuan ini diberikan Kepala Bulog Maluku- Maluku Utara kepada Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, di Balai Kota Ambon pada Minggu (10/05/2020).

Hadir dalam penyerahan bantuan Presiden, Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler, Sekot Ambon, AG Latuheru, Wakapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Camat se-kota Ambon dan Kapolsek Baguala, AKP M.Huatahean, KapolsekKapolsek Sirimau IPTU Egidio. S, Kapolsek Nusaniwe, IPTU PieterPieter Matahelumual, Kapolsek Leitimur Selatan, IPTU Chr. Ritawaemahu dan Kapolsek Teluk Ambon IPDA Aziehari.

Walikota memberikan apresiasi kepada Presiden RI yang selalu  memberikan perhatian kepada masyarakat dimana saja berada, terutama kelompok masyarakat yang termajinal akibat dari Covid 19.

Menurutnya, Pemkot Ambon telah mengambil kebijakan bahwa 5000 paket sembako akan disebarkan langsung masing-masing 100 paket kepada 50 desa dan keluarahan  sesuai dengan jumlah desa dan kelurahan yang ada di Kota Ambon.

"Paket-paket ini dibagi secara merata kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan. Kami telah menyiapkan  indikator  kepada siapa-siapa bantuan ini diberikan, antara lain mereka yang sama sekali belum mendapat bantuan dari Pemerintah baik dari program-program sosial, kemensos maupun program-program Misbar dampak dari pengaruh Covid 19. Mereka yang tidak memiliki KTP dan KK dari Pemerintah Kota Ambon ataupun juga anak-anak yatim piatu yang ditinggalkan orang tuanya dan sementara tinggal dengan keluarga-keluarga yang ada atau juga kepada janda dan duda yang belum pernah mendapat program-program jaringan sosial yang dilaksanakan selama ini,"jelasnya.

Richard Louhenapessy dan Syarif Hadler Serahkan 5000 Paket Sembako Dari Presiden JokowiWalikota mengatakan,  hingga saat ini kurang lebih  sudah 62.000 keluarga yang mendapat  bantuan-bantuan dalam bentuk sembako maupun Bantuan Tunai Langsung,"ungkapnya.

Dirimya memprediksi  masih ada 30 persen yang  belum mendapat bantuan.  Karena secara prinsip setiap orang yang menerima dampak baik langsung dan tidak langsung dengan kualifikasi orang miskin baru, akan menjadi perhatian Pemkot untuk mendapat bantuan itu.

"Kita bertekad tidak ada orang yang lapar di kota Ambon akibat dampak Covid 19.

Jika ada yang belum tersentuh, itu karena hambatan teknis administrasi. Tetapi pemerintah Kota Ambon melalui Dinsos, Camat, Kades, Lurah dan raja berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mengkafer setiap keluarga yang betul-betul membutuhkan,"tandasnya.

Walikota menegaskan, bantuan presiden  betul-betul akan diarahkan kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Selain itu, Walikota mengungkapkan bahwa ada 2 desa yang tidak kebagian bantuan presiden,  yakni Naku dan Ema. Karena kedua desa ini  telah disentuh oleh seluruh bantuan.

"Kebijakan kita tidak akan memberikan dobel kepada keluaraga itu dan ini diperuntukan bagi wilayah-wilayah yang begitu luas misalnya, Batumerah, Passo, Waiheru, Kudamati. Karena secara kuantitaf anggaran yang disiapkan oleh desa-desa itu tidak mencukupi jumlah yang harus kita suplai,"tandasnya.

Richard Louhenapessy dan Syarif Hadler Serahkan 5000 Paket Sembako Dari Presiden JokowiAdapun bantuan presiden terdiri dari  beras 10 Kg, gula 1 kg, minyak 1 botol, teh 1 dos.

Untuk pendistribusiannya, Walikota meminta agar kepala desa menggunakan ojek di tiap-tiap desa untuk mengantarnya ke rumah warga yang sudah di data. "Kita berdayakan tukang ojek yang ada, supaya mereka juga punya penghasilan. Semua sudah  diatur semaksimal mungkin sehingga tidak ada kecurigaan satu antara lain,"terangnya..

Dia berharap, dengan bantuan ini, hubungan solidaritas terus ditingkatan bagi rakyat.

Usai menerima bantuan dari Kabulog Divre Maluku dan Maluku Utara, Walikota secara simbolik menyerahkan bantuan tersebut ke para camat, yang selanjutnya akan mendistribusikan ke kepala desa yang nantinya akan dilanjutkan ke warga yang berhak menerima. (IndonesiaTimur.co)

Tim Gugus Tugas Penangan COVID-19, Ikuti Random Rapid Test Untuk Lacak Jejak 3 Pasien di Ambon

Posted: 10 May 2020 01:51 AM PDT

Tim Gugus Tugas Penangan COVID-19, Ikuti Random Rapid Test Untuk Lacak Jejak 3 Pasien di AmbonAMBON, LELEMUKU.COM – Juru Bicara Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan COVID-19, Joy Adriaansz mengatakan, para pedagang maupun masyarakat  mengikuti Uji Cepat Acak atau Random Rapid test guna mencari jejak kontak dari pasien 18, 19 dan 21 versi Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Sabtu (9/5/2020).

Dikatakan yang mengikuti random rapid test berdasarkan pendataan tracing dan tracking yang dilakukan tim dari Dinas Kesehatan Kota Ambon.

"Para pedagang maupun masyarakat yang mengikuti random rapid test saat ini, adalah mereka yang memiliki kontak langsung dengan pasien 18, 19 dan 21 versi Kota, juga mereka yang menggelar dagangannya tidak jauh dari lapak pasien tersebut," kata Jubir.

Jubir menjelaskan, Rapid Test dilakukan di dua lokasi, yakni Terminal Mardika dan Puskesmas Rijali.
"Total masyarakat yang mengikuti Rapid Test hari ini adalah sebanyak 240 orang, dengan keterangan 151 orang di Terminal Mardika sementara 89 orang lainnya di Puskesmas Rijali," jelas Jubir.

Lagi Jubir menjelaskan, Rapid test yang dilakukan di Terminal Mardika berdasarkan lokasi tempat jualan dari pasien 18 dan 21, dan Rapid Test di Puskesmas Rijali berdasarkan lokasi pasien 19.

"Semua langkah antisipatif dilakukan Pemerintah Kota Ambon untuk menekan penyebaran COVID-19 di pasar dan terminal, mengingat sudah ada tiga orang yang terkonfirmasi positif di pasar," terang Jubir.

Tidak hanya hari ini, lanjut Jubir, Random Rapid Test juga akan dilanjutkan hari senin mendatang sesuai data yang terkumpul.

Terkait hasil Random Rapid Test, apabila ditemukan reaktif, maka akan dilakukan isolasi terpusat dalam pengawasan Dinas Kesehatan Kota Ambon dan selanjutnya dilakukan Swab Test terhadap orang tersebut, yang dilakukan secara tertutup.

"Gugus Tugas tidak pernah mengeluarkan atau mengumumkan data pasien atau masyarakat yang mengikuti Rapid Test, baik yang dinyatakan reaktif maupun non reaktif," tegas Jubir.

Karena itu, Jubir menghimbau kepada masyarakat, apabila menerima pesan dalam bentuk apapun terkait data-data pasien atau masyarakat yang mengikuti Rapid Test, untuk TIDAK meneruskan pesan tersebut kepada yang lain.

"Kami berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang berkembang saat ini. Kami sangat menghormati dan ingin menjaga perasaan dari saudara-saudara kami yang dengan keikhlasan mau mengikuti rapid test," demikian Jubir. (DiskominfoAmbon)
Bagi ke WA Bagi ke G+