Rustam Latupono Tanggapi Aksi Warga Gadihu Tanam Pisang di Atas Jalan Berlubang

Rustam Latupono Tanggapi Aksi Warga Gadihu Tanam Pisang di Atas Jalan Berlubang


Rustam Latupono Tanggapi Aksi Warga Gadihu Tanam Pisang di Atas Jalan Berlubang

Posted: 06 Nov 2020 01:23 AM PST

Rustam Latupono Tanggapi Aksi Warga Gadihu Tanam Pisang di Atas Jalan Berlubang.lelemuku.com.jpg

AMBON, LELEMUKU.COM – Setelah menggelar aksi menutup ruas jalan yang melintasi kawasan Gadihu, Desa Batumerah, Kecamatan Sirmau, Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Rabu (4/11/2020) sore, warga Gadihu kembali melanjutkan aksi protes dengan menanam pisang di tengah ruas jalan yang sudah berlubang itu.

Aksi penutupan jalan hingga menanam pisang di ruas jalan ini dilakukan, karena jalan yang menghubungkan kawasan Gadihu dengan Ahuru itu, sudah rusak parah. Bahkan kerusakan itu terjadi sejak 9 tahun silam, namun belum diperbaiki sehingga kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dinilai tidak memberikan perhatian serius atas kondisi tersebut.

Menyikapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Ambon, Rustam Latupono menyatakan dukungannya atas aksi demo dan penutupan jalan yang dilakukan warga kompleks Gadihu tersebut.

"Tentu demo ini positif ya. Ini bagus supaya pemerintah bisa lebih serius melihat persoalan di masyarakat dan DPRD juga bisa lebih getol memperjuangkan aspirasi masyarakat," tuturnya

Meski bagitu, kata Rustam, anggaran untuk pekerjaan ruas jalan di Gadihu itu, sebenarnya sudah disiapkan di tahun 2020 ini, namun karena pandemi Covid-19, makanya terjadi refocusing yang mengakibatkan pekerjaannya ditunda untuk tahun 2021.

"Jadi nanti masuk di DAK 2021. Anggarannya kurang lebih sebesar Rp 2 Miliar. Ya saya rasa ini bisa cukup untuk membuat jalan yang lebih baik di Gadihu,"Katanya.

Rustam menjelaskan DPRD Kota Ambon sudah mengkomunikasikan masalah ini dengan Dinas PU Kota Ambon. Direncanakan, sore ini, pihak PU maupun DPRD akan meninjau langsung lokasi ruas jalan yang rusak tersebut.

"Jadi hari ini juga akan dilakukan pekerjaan seadanya. Yang penting di titik-titik terparah dulu. Untuk keseluruhan, nanti di tahun 2021," jelasnya.

Rustam berharap, selain jalan, sarana pendukung lainnya semisal drainase, harua juga menjadi perhatian Pemerintah. Sebab jika jalan tanpa drainase, maka ketika musim hujan, air akan dengan mudah menggenang dan jalan bisa cepat rusak.

"Jadi saya berharap semua sarana pendukung bisa dilihat. Jangan hanya jalan tapi juga drainase di kawasan tersebut," pungkasnya.

Sementara itu, Iwan salah satu warga kebun yang dijumpai mengaku warga sekitar mengambil sikap menggelar aksi demo dengan menutup jalan Gadihu karena jalan ini sudah lama rusak, sejak dibangun dimasa  Walikota Ambon Yopi Papilaya.

"Hari ini kita gelar aksi demo dan menutup pintu masuk jalan kompleks Gadihu. Karena konsidi ini sudah berulang kali kami sampaikan ke Pemkot Ambon maupun Pemprov Maluku. Tapi, laporan warga tak pernah direspon baik,"katanya (Gilang)

Pemkot Gelar Colorful ACOM Peringati 1 Tahun Ambon UNESCO City Of Music

Posted: 06 Nov 2020 12:49 AM PST

Pemkot Gelar Colorful ACOM Peringati 1 Tahun Ambon UNESCO City Of Music.lelemuku.com.jpg

JAKARTA, LELEMUKU.COM – Dalam rangka memperingati setahun penganugerahan Kota Kreatif di bidang musik versi UNESCO, atau yang lebih dikenal dengan Ambon UNESCO City of Music, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menggelar Colorful Ambon City of Music (ACOM) yang dijadwalkan akan berlangsung secara virtual lewat siaran langsung facebook dan youtube Pemerintah Kota Ambon pada hari sabtu, (31/10/2020), mulai pukul 15.00 WIB hingga selesai.

Gelaran ini dianggap penting untuk dilakukan, karena setiap 4 tahun, UNESCO akan mengevaluasi predikat tersebut.

Saat Pemkot Ambon melakukan pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Wishnutama, pada Kamis (17/09/2020) lalu, guna membicarakan tentang revitalisasi Benteng Victoria, Menteri bahkan mengingatkan Pemkot Ambon untuk tetap menjaga predikat City of Music UNESCO tersebut. 

"Saya pernah katakan kepada Walikota, gimana nih dengan predikat Ambon City of Music, kita harus buat sesuatu untuk menjaga predikat ini. Nanti kita (Kementerian-red) akan memperkuat itu. Mumpung sekarang lagi penyiapan anggaran, kita akan buat perencanaan, yang bisa dimulai dengan festival musik, karena bisa membantu sektor pariwisata agar lebih baik lagi," tandas Menparekraf.

Oleh karena itu Menteri menyambut baik gelaran Colorful Ambon City Of Music, dan bersedia menghadiri acara tersebut.

Kepada Tim Media Center, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, penilaian UNESCO tersebut penting dan dilakukan untuk semua kegiatan, baik keagamaan, pop maupun secara tradisi. 

"Setiap empat tahun, UNESCO lakukan evaluasi apakah Ambon layak untuk tetap diberikan justifikasi sebagai kota kreatif menurut ukuran UNESCO ataukah tidak. Oleh karena itu, kita tetap akan melaksanakan kegiatan itu. Momen apapun itu. Mau yang keagamaan, kegiatan pop, semua itu termasuk dalam penilaian UNESCO," ungkap Walikota.

Dikatakan, Colorful Ambon City of Music akan menampilkan Ambon sensation, dimana akan menampilkan live music oleh para musisi Ambon dan Nasional. Selain itu ada pula talk show Ambon UNESCO City of Music, serta launching Music Tourism yang dilakukan oleh Menparekraf, serta launching Music Curicullum, yang di launching oleh Dirjen Kebudayaan.

Selain itu, Pemkot Ambon juga akan memberikan award kepada musisi-musisi Ambon, dalam Tahuri Award.

"Award akan diberikan bagi para musisi-musisi Ambon yang dinilai telah berjasa membawa nama baik Ambon dalam hal bermusik baik dikancah nasional maupun internasional," kata Walikota.

Walikota Ambon menegaskan Colorful Ambon City of Music akan dilakukan secara virtual karena selain lebih luas jangkauannya, juga lebih menguntungkan dari sisi biaya. "Online itu biaya sedikit, tapi bisa mendapatkan hasil yang besar dibandingkan dengan offline performance luar biasa mahal, namun jangkauannya itu kecil. Contoh, ada event yang dilaksanakan di lapangan merdeka, yang nonton hanya kita-kita saja. Tapi kalau online, dia tampil tapi yang nonton itu dunia, padahal biayanya jauh lebih irit," jelasnya. (DiskominfoAmbon)

Donny Hardono Ungkap Lebih dari 6600 Orang Nonton Colorful Ambon City Of Music

Posted: 06 Nov 2020 12:51 AM PST

Donny Hardono Ungkap Lebih dari 6000 Orang Nonton Colorful Ambon City Of Music.lelemuku.com.jpg

JAKARTA, LELEMUKU.COM – Perayaan 1 Tahun Ambon UNESCO City Of Music yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon secara virtual bekerjasama dengan DSS Music Indonesia pada hari Sabtu (31/10/2020), ditonton lebih dari 60 (enam puluh) ribu orang.

Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari empat akun media sosial yang digunakan saat penyelenggaraan acara yang berlangsung selama kurang lebih sembilan jam tersebut.

Menurut pemilik DSS Indonesia, Donny Hardono, ini merupakan angka tertinggi konser virtual yang dilakukan DSS di masa pandemi COVID-19. "Luar biasa. Sangat fantastis gelaran Colorful Ambon City of Music ini, karena bisa meraih 66 ribu lebih partisipan. Angka ini bisa bertambah lagi, karena bisa ditonton melalui YouTube maupun Facebook DSS Indonesia maupun Tabea milik Pemkot Ambon," jelasnya.

Capaian partisipan yang mencapai 66ribu ini disyukuri Walikota Ambon, Richard Louhenapessy. Apalagi partisipan yang menonton Colorful Ambon City of Music ini tidak hanya dari Ambon saja, tapi dari seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri seperti Belanda, juga Australia.

"Penyelenggaraan 1 tahun Ambon UNESCO City of Music yang diberi nama Colorful Ambon City of Music ini dilakukan secara virtual agar bisa menjangkau dunia, sehingga mereka bisa melihat bahwa musik adalah DNA orang Ambon," tandas Walikota.

Dengan banyaknya partisipan yang menonton maupun yang ikut membagikan gelaran ini melalui Facebook maupun YouTube, membuat penyanyi-penyanyi asal Ambon semakin dikenal dunia luar. "Saya berharap dengan gelaran secara virtual ini, maka para penyanyi dari Ambon bisa berkarya dan dikenal baik secara nasional maupun internasional. Jika gelaran ini dilakukan secara offline saja, maka yang nonton hanya orang yang ada di daerah tersebut. Tetapi karena disiarkan secara virtual, maka seluruh dunia bisa menontonnya," ungkapnya

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wisnutama saat perayaan satu tahun penganugerahan Ambon sebagai kota kreatif musik oleh UNESCO mengatakan Ambon UNESCO City of Music merupakan suatu kebanggaan yang tidak hanya bagi Kota Ambon maupun Provinsi Maluku, namun juga merupakan kebanggaan bagi Indonesia.

"Ini merupakan prestasi yang membanggakan. Melalui sistem virtual, perayaan dapat dilakukan dengan meriah yang tentunya agar tidak melanggar protokol kesehatan," kata Menparekraf. (DiskominfoAmbon)

Bagi ke WA Bagi ke G+