Richard Louhenapessy Terima Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2018

Richard Louhenapessy Terima Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2018


Richard Louhenapessy Terima Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2018

Posted: 31 Aug 2018 03:10 PM PDT

Richard Louhenapessy  Terima Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2018MAKASSAR, LELEMUKU.COM - Koran Sindo di bawah naungan MNC Media kembali menggelar malam penganugerahan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2018, bertempat di Anjungan Pantai Losari Makassar, Kamis (30/8).

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy pada ajang KDI tahun ini, berhasil memperoleh plakat dari koran sindo sebagai daerah Inovasi dalam bidang Ekonomi Kreatif.

Penghargaan KDI tahun ini, sebanyak 37 kepala daerah (Gubernur, Walikota dan Bupati) yang berhasil menerima penghargaan.

Direktur Utama Koran Sindo dan Sindonews.com, Sururi Alfaruq di kesempatan tersebut menjelaskan, malam penghargaan kepala daerah kali ini diselenggarakan atas dasar keprihatinan dan kesadaran Koran Sindo MNC Group sebagai media, agar dapat melihat kesenjangan antara pemerintah pusat dan daerah.

Ditambahkan, oleh karena itu Koran Sindo menyelenggarakan Penghargaan Kepala Daerah Inovatif dengan tujuan agar membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara merata di seluruh daerah Indonesia.

"Berkat Event Kepala Daerah Inovatif Koran Sindo 2018 maka prestasi kepala daerah di seluruh Indonesia dapat terangkat secara nasional dan dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia, "tandasnya.

Dirjen Otonomi Daerah (Otda) sekaligus Plt Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono dikesempatan tersebut berharap, semua kepala daerah untuk terus melakukan inovasi, sebab dengan perkembangan teknologi dewasa ini, inovasi adalah kata kunci kemajuan suatu daerah.

Ditambahkan, kadang untuk melakukan inovasi, kepala daerah ragu dan takut melanggar aturan hukum dan nanti akan berurusan dengan hukum. Namun lanjutnya, pihaknya sudah mengeluarkan regulasi untuk melindungi kepala daerah melakukan inovasi sepanjang itu punya tujuan mensejahterakan masyarakatnya.

''Jaman now, dengan inovasi sebagai kata kunci, maka pembangunan tidak lagi mengandalkan APBD, namun melibatkan pihak lain sesuai inovasi yang akan dikembangkan,'' jelasnya.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy yang masuk dalam jajaran Walikota yang dianugerahi sebagai salah satu kepala daerah Inovatif di Indonesia mengakui, senang dengan penghargaan ini.

Menurutnya, keberhasilan Ambon masuk dalam kategori inovasi Ekonomi Kreatif, adalah berkat kerja keras semua pihak. Apalagi, saat ini, Ambon sementara giat-giatnya untuk mendapat pengakuan UNESCO sebagai salah satu kota musik dunia. (DiskominfoAmbon)

Patung Lama Christina Martha Tijahahu Masih Terlantar di Museum Siwalima

Posted: 31 Aug 2018 03:08 PM PDT

Patung Lama Christina Martha Tijahahu Masih Terlantar di Museum SiwalimaAMBON, LELEMUKU.COM - Patung Pahlawan Nasional asal Negeri Abubu, Kecamatan Nusa Laut, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Christina Martha Tijahahu atau Ina Ata yang lama di Museum Siwalima Ambon, di Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe masih terlantar dan diletakkan diareal berumput museum tersebut.

Menurut salah satu warganet Kota Ambon, Dessy Lorwens Talle yang mengunggah foto patung lama yang diganti saat perayaan 200 tahun kematian Ina Ata pada 8 Januari 2018 lalu itu. Pemerintah terkesan tutup mata dan tidak menempatkan patung tersebut pada lokasi yang tepat.

"Tolong pemerintah Kota Ambon tindak lanjuti ini. Walaupun ini adalah benda mati, tapi dia memiliki jiwa. Jiwa seorang Pejuang. Karena tanpa tokoh ini, kita sebagai anak-anak Maluku tidak akan mengenal dan merasakan sakitnya berjuang demi mempertahankan provinsi ini dan kota ini," ujarnya pada halaman facebooknya pada Jumat (31/8). 

Ia menyatakan patung 2 meter dari sosok perempuan pemberani yang sempat maju paling depan melawan Belanda itu terkesan diabaikan begitu saja oleh pihak-pihak terkait.

Sementara itu warganet lainnya menanggapi nasib malang patung ini dengan mengharapkan pihak terkait patut menyikapi hal ini.

"Itu patung lama dari Abubu, trus diserahkan ke museum karena Abubu sudah dapat patung baru. Mau kasih badiri juga butuh anggaran," ujar Wattimena Regio.

"Sebaiknya hal ini diinformasikan kepada pemerintah Provinsi Maluku melalui Pengelola Museum Siwalima maupun Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku karena mereka yang berwenang untuk itu," kata Joy Reiner Adriaansz.

Patung Lama Christina Martha Tijahahu Masih Terlantar di Museum SiwalimaPatung Christina yang berwarna hijau ini mulai pudar karena terkena cuaca langsung. Sementara balok penyangga patung masih tetap terpasang.

Menurut terasmaluku.com pada Kamis (5/7) lalu beberapa petugas museum menyatakan, patung yang baru datang beberapa bulan lalu itu ditempatkan dilokasi tersebut karena pihak museum masih kesulitan menempatkan sejumlah barang lantaran belum tersedia tempat pameran yang layak.

"Sementara di situ duku. Nanti mau ditempatkan dekat Pattimura tapi belum tahu," seru seorang petugas Museum. Perbaikan di sejumlah ruang pamer menyulitkan petugas menata barang pajangan dengan teratur.

Selain di Abubu, Patung Ina Ata juga terletak di puncak Karang Panjang, Kota Ambon. Patung itu menjadi salah satu ikon dan spot wajib dikunjungi jika datang di Ambon. Sebab kisah Christina sang pemberani yang memukul mundur Belanda itu jadi cerita penting bagi warga Maluku.

Patung ini sendiri diganti setelah Gubernur Maluku Said Assagaf meresmikan sebuah patung baru di kampung halamannya Abubu dengan ukuran lebih besar. Patung Ina Ata yang lama lantas diboyong ke Museum Siwalima Ambon yang ada di Air Salobar Kecamatan Nusaniwe untuk kemudian dipajang bersama patung pahlawan nasional Thomas Matulessy yang lama.

Sayangnya usai dikirim ke museum patung Christina hanya ditempatkan di areal berumput di belakang gedung pameran sementara. Patung warna hijau pudar setinggi sekitar dua meter itu masih terbungkus sebagian dengan kayu dan perekat coklat di bagian kaki. Pengunjung museum yang melintas bahkan banyak yang tak menyadari jika itu merupakan patung yang kondisinya masih baik.

Ina Ata merupahkan pahlawan yang ditahan dalam suatu operasi pembersihan kolonial Belanda. Ia beserta 39 orang lainnya tertangkap dan dibawa dengan kapal Eversten ke Pulau Jawa untuk dipekerjakan secara paksa di perkebunan kopi.

Selama di atas kapal, kondisi kesehatan Martha Christina Tiahahu memburuk. Dia menolak makan dan pengobatan.

Akhirnya pada 2 Januari 1818, selepas Tanjung Alang, Pulau Ambon, Martha Christina Tiahahu menghembuskan nafas yang terakhir. Jenazah Martha Christina Tiahahu disemayamkan dengan penghormatan militer ke laut Banda.

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 012/TK/Tahun 1969 tertanggal 20 Mei 1969, Martha Christina Tiahahu yang lahir pada 4 Januari 1980 secara resmi diakui sebagai pahlawan nasional. (Albert Batlayeri)

Said Assagaff Harapkan 73 Tahun Maluku Lebih Sejahtera

Posted: 31 Aug 2018 02:14 PM PDT

 Said Assagaff Harapkan 73 Tahun Maluku Lebih SejahteraAMBON, LELEMUKU.COM - Selama 73 tahun membangun Maluku, sudah banyak prestasi dan penghargaan yang telah diraih provinsi yang bertajuk bumi raja-raja ini. Namun demikian, masih dibutuhkan komitmen dan pelayanan untuk membangun Maluku yang lebih sejahtera.

"Bekerja dan berkarya adalah pilihan, sekaligus kebutuhan untuk Maluku sejahtera," demikian harapan Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam amanah yang disampaikannya pada Upacara Peringatan HUT Provinsi Maluku ke-73 yang digelar di Lapangan Merdeka, Senin (20/8).

Melalui Tema HUT Provinsi ke 73 "Kita Galang Persatuan dan Kesatuan Sesama Anak Negeri Menuju Kerja Nyata Pembangunan Maluku yang Sejahtera, Rukun, Religius dan Berkualitas, Assagaff berharap, Maluku harus tetap maju dan dapat bersaing di pentas global.

"Tema ini secara eksplisit, berisi komitmen dan pelayanan yang memberi pemaknaan tugas dan pelayanan tanpa batasan waktu. Kita jangan hanya berani bermimpi, melainkan tampil dan bekerja keras dalam melayani kesejahteraan rakyat, itulah yang dimaksud dengan Kerja Nyata, Prestasi Bangsa, sebagaimana amanat tema HUT Proklamasi Kemerdekaan RI 2018," kata Assagaff mengingatkan.

HUT Provinsi Maluku tahun 2018 ini, kata Assagaff, adalah yang terakhir di masa kepemimpinan bersama Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, menyusul telah ditetapkannya pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih oleh KPU.

"Walaupun demikian, kami berharap semangat cinta Maluku terus digelorakan. Hal-hal yang baik yang sudah kami kerjakan, biarlah itu dikenang dan ditindaklanjuti," paparnya.

Selama memimpin, lanjut Assagaff, berbagai kritik-kritik yang konstruktif yang telah membesarkan tekad membangun Maluku.

"Perspektif ini, kami merasa, saudara-saudara telah mendukung kami, yang menjadikan seorang pemimpin belajar untuk semakin sungguh-sungguh menjadi teladan dan pelayan yang mengayomi dan melayani," tuturnya.

Tak lupa Assagaff juga, memberikan apreasiasi terkait dengan ruang-ruang pelayanan publik yang tumbuh semakin dinamis, sebagai pertanda bahwa proses ke arah perbaikan pun berjalan lancar.

"Makanya saya mintakan, jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dimanapun berada untuk lebih serius lagi dalam mengabdi dan melayani. Bekerjalah dengan cerdas dan spiritualitas, iklas, tulus dan tuntas," tuturnya.

Dia mengimbau agar dilakukan inovasi-inovasi baru dalam berbagai lompatan. Dirinya yakin, ke depan daerah ini akan menjadi provinsi yang diunggulkan di bangsa ini. Maluku tidak boleh mundur, Maluku harus maju terus sebutnya.

Mengakhiri amanahnya, Assagaff kembali menekankan beberapa hal yakni, pertama, sukseskan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I yang akan berlangsung Oktober mendatang.

"Tidak ada MTQ dan Pesparawi yang baik tanpa Pesparani yang sukses. Mengapa? Karena itu harus menjadi sarana membangun diri dan persaudaraan sejati," pintanya.

Kedua, lanjut Assagaff, persudaraan itu sifatnya prinsip dan substansial. "Maka tindakan kita harus menjadi barometer dari pembangunan peradaban. Dan ketiga, saya mengajak ASN tetap menjadi kekuatan perekat bangsa, dengan jalan mengembangkan prestasi, menempatkan pelayanan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan. Biasakanlah yang benar dan jangan membenarkan kebiasaan," tandas Assagaff. (HumasMaluku)

Said Assagaff Ingin Wujudkan Maluku Sebagai Laboratorium Kerukunan Hidup Beragama

Posted: 31 Aug 2018 01:39 PM PDT

Said Assagaff Ingin Wujudkan Maluku Sebagai Laboratorium Kerukunan Hidup Beragama
AMBON, LELEMUKU.COM - Gubernur Maluku, Said Assagaff menyatakan pada akhir periode masa kepemimpinannya harus ada pondasi yang kuat, untuk mewujudkan Maluku yang rukun, religius, damai, sejahtera, aman, berkualitas dan demokratis. Salah satu keinginan yang ingin diwujudkan adalah pembangunan perumahan multietnis yang akan didiami warga dengan beragam agama dan dari berbagai etnis di daerah ini.

"Ketika saya bertemu dengan Pak Presiden Jokowi, beliau tanya saya. Pak Gub, Maluku adalah laboratorium kerukunan hidup beragama terbaik di Indonesia. Bentuk fisiknya seperti apa? Saya sebutkan Perkampungan multietnis, dimana semua agama dan berbagai etnis akan tinggal di perkampungan itu," ujar Gubernur Assagaff.

Hal tersebut dituturkankan di hadapan Dirjen Bimas Katolik Departemen Agama RI, Eusebius Binsasy, Ketua LP3KN, Adrianus Meliala, Kepala Kanwil Agama dan Ketua LP3KD se-Indonesia dan peserta Pesparani, saat membuka Rapat Koordinasi Teknis dalam rangka Persiapan Pelaksanaan Pesparani Nasional I di Gedung Islamic Center Ambon, Selasa (28/8).

Dia katakan, untuk mewujudkan pembangunan tersebut, Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Menteri Agama RI telah menjanjikan akan membantu Pemprov Maluku guna mewujudkannya.

"Menteri PU sudah janjikan ke saya untuk nanti membantu membangun ratusan rumah. Begitu pula Menteri Agama, sudah janji untuk nantinya membangun rumah ibadah (masjid, gereja dan pura) di perkampungan itu," ungkapnya.

Untuk itu, dirinya berharap, berbagai pihak bisa ikut mendukung dalam rangka mewujudkannya perkampungan multietnis sebagai bagian dari Laboratorium Kerukunan Umat Beragama di Maluku ini.

"Saya titip juga kepada pimpinan DPRD yang hadir saat ini, termasuk para tokoh agama, karena saya dan pak wakil gubernur akan mengakhiri masa tugas ini, saya titip agar perkampungan ini harus terwujud," pintanya.

Jika terwujud, kata Assagaff, saat kita berbicara soal kerukunan beragama, maka Maluku adalah kiblat dan ikonnya.

"Kalau orang berbicara soal kerukunan beragama, mari datang belajar dari kami di Maluku. Negeri ini sangat cantik, dimana orang tetua kita telah meletakan dasar-dasar yang besar yakni hidup rukun, aman, damai. Kita punya pela gandong, larvul ngabal dalam rangka membangun persaudaraan sejati, seperti tema kita hari ini," paparnya.

Tak hanya itu, upaya Pemprov Maluku mewujudkan kerukunan beragama, melalui berbagai penyelenggaraan event-event keagamaan bertaraf nasional yang diselenggaraka di Maluku, termasuk Pesparani Katolik Tingkat Nasional pertama yang akan di gelar di Kota Ambon pada 27 Oktober mendatang.

"Kurang lebih empat tahun yang lalu, kami sampaikan ke Sekjen Kemenag RI, saat membuka Pesparani ke-2 tingkat provinsi Maluku di Kepulauan Aru, dimana kami minta agar Pesparani tingkat nasional diselenggarakan di Maluku. Alhamdulillah, beliau merespon, dan dari tahun ke tahun kami mencoba berkomunikasi dengan pemerintah pusat," ucapnya.

Lebih jauh dia katakan, Maluku yang telah mendapat kepercayaan sebagai tuan dan nyonya rumah harus siap, sehingga pelaksanaan Pesparani dapat berjalan dengan sukses.

"Untuk itu, Rakor yang diadakan hari ini sangat penting, karena banyak hal-hal teknis yang nanti dibicarakan. Persiapan-persiapan saya ingin semua yang datang ke sini merasa aman, merasa nyaman. Dan bisa berlama-lama tinggal di Kota Ambon," imbuhnya.

Gubernur Assagaff juga memastikan kehadiran Presiden RI, Joko Widodo  untuk membuka pesta akbar ini.

"Saya bersama tokoh-tokoh agama diterima Bapak Wakil Presiden. Kami sudah sampaikan masalah-masalah yang dihadapi. Kami juga sudah menyurat Bapak Presiden, untuk kiranya beliau dapat meresmikan Pesparani ini. Dan bulan lalu, saya juga bertemu beliau, beliau janjikan mudah-mudahan tidak ada jadwal lain yang lebih penting, sehingga akan hadir membuka Pesparani," kata Assagaff.

Sementara itu, Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua yang juga Ketua Umum Panitia Pesparani mengatakan, dengan mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat untuk pelaksanaan Pesparani di Maluku merupakan hadiah kepada dirinya dengan Assagaff.

"Saya ingin katakan, ini hadiah buat saya dan bapak gubernur di akhir masa jabatan kami pada 10 Maret 2019 yang akan datang," ucap Sahuburua.

Dikatakan, dirinya menginginkan Pesparani ini yang terbaik, mulai dari penyelenggaraan, prestasi yang akan di ukir sampai dengan pertanggungjawaban yang akan dilalakukan.

"Untuk itu ada istilah yang kita pegang yakni tri sukses. Istilah ini saya ambil dari istilah bapak gubernur saat kita menyelenggarakan Pesparawi tingkat nasional," paparnya.

Tri sukses yang dimaksud Sahuburua yakni, pertama, sukses penyelenggaraan. "Kita ingin menjadi tuan rumah yang baik dalam rangka pelaksanaan Pesparani ini. Oleh karena itu, maka saya diberikan kepercayaan oleh bapak gubernur dan pak Uskup untuk menjadi ketua panitia. Bapak ibu, saya Kristen Protestan, tapi saya jadi ketua. Artinya kita pertaruhkan harga diri kita semua untuk kesuksesnya acara ini," paparnya.

Kedua, lanjut dia, sukses prestasi. "Kita ingin dalam ajang ini, ada prestasi yang kita capai. Melalui Pesparani, kita akan mendapatkan bibit-bibit yang menyanyi dengan baik, yang punya mindset yang baik dalam rangka membangun daerah ini," jelasnya.

Ketiga, tambah Sahuburua, sukses pertanggungjawaban. "Disini ada penggunaan dana yang harus dipertanggungjawabkan baik dari APBN dan APBD," jelasnya.

Pada kesempatan itu juga, Sahuburua juga memnyampaikan laporan terakhir dari peserta yang telah mendaftar pada Pesparani I ini.

"Ingin saya sampaikan, sampai dengan hari ini peserta yang sudah mendaftar sebanyak 5.467 orang dari seluruh Indonesia. Harapan kita mudah-mudahan sampai dengan terakhir perkiraan kita bisa bertambah 8.000 orang, karena jumlah ini sama dengan jumlah Pesparawi," paparnya.

Sahuburua berharap, kepada Ketua Kontingan Maluku yang juga Ketua DPRD Maluku, Edwin Huwae, bisa mempersiapkan kontingen Maluku agar bisa tampil maksimal dan memberikan yang terbaik.

"Jujur kita ingin Maluku jadi juara umum," tandas Sahuburua.(HumasMaluku)

Siap Pecahkan Rekor Muri, TNI dan Masyarakat Latihan Tarian Maumere di Ambon

Posted: 31 Aug 2018 08:19 AM PDT

Siap Pecahkan Rekor Muri, TNI dan Masyarakat Latihan Tarian Maumere di Ambon
AMBON, LELEMUKU.COM - Ribuan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Provinsi Maluku bersama Pemerintah Kota Ambon dan Pelajar se-Kota Ambon, sejak pagi tadi Jumat (31/08) kompak bersama-sama melaksanakan gladi latihan tari Gemu Famire/Maumere.

Tarian yang terinspirasi dari lagu ciptaan Nyong Franco, asal Kabupaten Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), bertempat di Lapangan Upacara Lantamal lX/Ambon,  Kec. Baguala, Kota Ambon.

Latihan tidak hanya diikuti oleh Personel TNI, tetapi juga diikuti oleh PNS TNI, anggota  Persit KCK PD XVI/Pattimura dan anggota Jalasenatri Lantamal IX/Ambon yang berbaur bersama dalam formasi barisan yang sudah diatur.

Latihan tari tersebut dilaksanakan dalam rangka pemecahan rekor MURI tari Gemu Famire dengan melibatkan peserta  terbanyak yang akan berlangsung pada tanggal 04 September 2018 secara serentak di seluruh Indonesia, dalam rangka memeriahkan HUT TNI ke -73  pada tanggal 05 Oktober 2018 nantinya.

Gerakan tari Gemu Famire ini sering dilatihkan karena memerlukan kekompakan antara  musik dengan gerak badan dan diharapkan dengan diadakannya latihan tersebut seluruh peserta siap dan terampil dalam menarikan gerakan tari Gemu Famire ini, sehingga dapat mendukung pemecahan rekor Muri tari Gemu Famire Massal nanti.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Pangdam XVI/PTM Mayjen TNI Suko Pranoto beserta  ibu, Danlantamal IX Ambon Laksma TNI Antongan Simatupang, Danrem 151 / BNY Kolonel Inf Hartono, Pejabat Utama Kodam XVI/Pattimura dan Lantamal IX/Ambon. (Pendam16)
Bagi ke WA Bagi ke G+