Peserta TdAM Gelar Doa Bersama dan Serahkan Bantuan ke Korban Gempa Ambon

Peserta TdAM Gelar Doa Bersama dan Serahkan Bantuan ke Korban Gempa Ambon


Peserta TdAM Gelar Doa Bersama dan Serahkan Bantuan ke Korban Gempa Ambon

Posted: 28 Sep 2019 02:46 PM PDT

Peserta TdAM Gelar Doa Bersama dan Serahkan Bantuan ke Korban Gempa AmbonAMBON, LELEMUKU.COM - Ratusan peserta Tour d'Ambon Manise (TdAM) II, menggelar doa bersama dan menyerahkan bantuan untuk korban gempa di Maluku. Doa bersama itu digelar dikawasan lapangan merdeka Kota Ambon, sesaat sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai. Sementara bantuan diserahkan kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Farida Salampessy untuk selanjutnya didistribusikan kepada para korban.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Moh Roem Ohoirat mengatakan, doa bersama itu untuk mendoakan para korban gempa. Baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Doa bukan saja dilaksanakan sesaat sebelum TdAM dimulai, melainkan juga dilakukan sehari sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut.

"Doa bersama juga dilaksanakan saat malam galadiner, dimana doa bersama untuk keselamatan korban gempa dan keselamatan bangsa dipimpin oleh Ketua MUI Maluku, Dr. Abdullah Latuaopo dan Pastor Ino Ngutra dari Keuskupan  Amboina. Sementara untuk bantuan  bencana bagi para korban gempa bumi Maluku  dari seluruh peserta TDAM II, di sponsori oleh BRI peduli dan dari Yayasan Baitumal BRI dengan total sekitar Rp 195 juta, dan diserahkan oleh pak Sigit Hastowo Bank BRI kepada selanjutnya Kapolda menyerahkan kepada kepala BPBD Maluku,"jelas kepada media, Sabtu (28/9).

Smentara itu,  Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn), Drs Murad Ismail membuka sekaligus melepas peserta TdAM II, yang akan bersepeda sambil menikmati keindahan pulau Ambon, dengan total jarak tempuh sekitar 172 kilometer. Ratusan peserta TdAM II ini, dilepas dari kawasan Gong Pedamaian Dunia.

Gubernur memberikan apresiasi, atas penyelenggaraan kegiatan TdAM ini.

"Kami sangat bangga karena pelaksanaan TdAM sendiri bisa berlangsung di Maluku. TdAM ini bukan sekedar hanya untuk bersepeda atau berolahraga semata, melainkan juga bagian dari promosi keindahan alam maupun pariwisata yang ada di pulau Ambon,"kata mantan Kapolda Maluku itu, saat melepas para peserta TdAM.

Menurutnya,  keindahan yang dimiliki Maluku, khususnya pulau Ambon, layak dipromosikan kedunia luar.

"Tentu kami juga mengapresiasi Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumow, dan jajarannya sebagai inisiator kegiatan TdAM ini, meski TdAM sudah yang kedua kalinya. Kami rasa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Maluku kedepan," tutur alumnus Akpol 1985.

Mantan Komandan Korps Brimob Polri ini berharap, kegiatan TdAM akan terus berlanjut ditahun-tahun mendatang, karena TdAM merupakan salah satu wahana yang tepat dalam mempromosikan pariwisata Maluku.

"Kedepan bukan saja di Ambon, tetapi juga bisa ke pulau Buru, Maluku Tenggara, Tanimbar dan wilayah lain di Maluku. Akan ada TdAM III, IV, V, dan selanjutnya,"tegas mantan perwira tinggi Polri itu.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Moh Roem Ohoirat menjelaskan, TdAM ini diikuti oleh sekitar 518 peserta. Mereka berasal dari seluruh perjuru tanah air dan mancanegara.

"Total peserta yang ikut itu sebanyak 518 orang dari dalam maupun luar negeri. Luar negeri itu berasal dari Malasya 1 orang, dan Australia 1 orang. Sedangkan untuk Indonesia dari luar Maluku itu, sekitar 250 orang dan sisanya dari Maluku,"kata dia.

Dikatakan, TdAM kedua ini hanya berlangsung di pulau Ambon, dengan melintasi 172 kilo meter, dalam waktu tempuh selema 2 hari.

"Start sekitar pukul 07.00 WIT, dari depan Gong Perdamaian Dunia, menuju monumen Pahlawan Nasional Kristina Marta Tiahahu di kawasan Karang panjang, kemudian peserta diarahkan untuk menikmati tanjakan "kaki setan" di desa Soya. Melewati daerah kayu tiga hingga ke Polda Maluku, dan menyusuri kota Ambon sampai ke daerah Benteng, dan kembali menikmati tanjakan ke TVRI hingga pemancar SCTV dan RCTI,"jelas dia.

Tak hanya itu, juru bicara Polda Maluku ini menambahkan, para goweser juga kemudian kembali lagi ke kawasan Benteng, dan peserta terus ke arah pantai wisata pintu kota yang merupakan pit stop 1.

"Dipintu kota, peserta beristirahat sejenak sambil menikmati makanan ringan tradisional khas Maluku, dan dihibur dengan kesenian tradisional setempat. Dari pintu kota peserta kemudian kembali lagi ke pusat kota Ambon, kemudian kearah batu merah atas, Halong, SPN Paso hingga ke pantai wisata Natsepa di desa Suli, yang dijadikan sebagai Pitstop 2,"urai dia.

Tiba di Suli, kata Roem, peserta beristirahat untuk makan siang, sholat dan menikmati indahnya pantai Natsepa, dan alam sekitar.

"Kemudian kembali dan finis di pelabuhan Perikanan Nusatara-Tantui, dan melakukan wisata laut berupa naik kapal dan menyusuri teluk Ambon sambil menikmati senja. Total jarak yang ditempuh pada hari pertama ini adalah 87 kilo meter, "bebernya. Dan untuk TdAM hari kedua akan dilaksanakan besok hari minggu tgl 29 Sept pukul 07.00 dengan titik start dari depan hotel Swias Bell. (HumasPoldaMaluku)

Polda Maluku Distribusikan Bantuan Bagi Korban Gempa di Pulau Ambon

Posted: 28 Sep 2019 02:30 PM PDT

Polda Maluku Distribusikan Bantuan Bagi Korban Gempa di Pulau AmbonAMBON, LELEMUKU.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku bergerak cepat dengan mendisbusikan bantuan kepada para korban gempa bumi, di Pulau Ambon. Bantuan yang didistribusikan Polda itu, berupa makanan, minuman, sejumlah 2 truk dan tenaga medis.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Mohamad Roem Ohoirat mengungkapkan, Polda Maluku memberika  bantuan berupa sembako termasuk makan dan minuman sejumlah 2 truk tersebut, didistribusikan ke beberapa titik pengungsi antara lain, desa urimesing RT 007/02, Benteng Karang, sekitar Terminal Transit Passo, Desa Tulehu, Wai dan Liang.

"Bantuan yang didisteibusikan itu berupa makanan, minuman baik untuk orang dewasa maupun anak-anak, selain itu juga bantuan juga berupa tenaga medis yang melaksanakan pengobatan dan pengecekan kesehatan secara gratis, selain itu Polda Maluku juga menerjunkan tim Psikologi untuk pendanpingan para pengungsi di mesjid Kapaha dan lapangan Galunggung," jelas dia kepada media, Sabtu (28/09/2019).

Polda Maluku Distribusikan Bantuan Bagi Korban Gempa di Pulau AmbonMenurutnya, bantuan yang diberikan itu merupakan sumbangan sukarela dan personil Polda Maluku, maupun Polda Maluku secara institusi.

"Alhamdulillah bantuan sudah kita distribusikan kepada para korban gempa di beberapa titik baik di kota Ambon, maupun Maluku Tengah, khususnya yang berada di Tulehu, Waai dan Liang, serta sejumlah lain," kata dia.

Diakui, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk selalu hadir ditengah-tengah korban bencana alam.

"Kita selalu mendampingi para korban gempa, termasuk memberikan bantuan. Bantuan yang telah didistribusikan itu juga atas perintah bapak Kapolda Irjen Pol. Drs Royke Lumowa," terangnya.

Polda Maluku Distribusikan Bantuan Bagi Korban Gempa di Pulau AmbonTak hanya bantuan, juru bicara Polda Maluku ini menambahkan, jika saat gempa 6.8 SR terjadi, Kapolda Maluku Irjen Pol. Drs Royke Lumowa, langsung mendatangi masyarakat yang menjadi korban gempa. Baik yang ada di kota Ambon maupun Maluku Tengah.

"Beberapa jam setelah gempa 6.8 terjadi Kamis siang kemarin, pak Kapolda bersama sejumlah pejabat utama mendatangi sebagian besar lokasi bencana, baik di kota Ambon maupun Maluku Tengah. Hasilnya sejumlah akses jalan yang sempat terputus akibat adanya timbunan material akibat gempa, khususnya di kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, langsung dibersihkan oleh personil Polda,"tandas Ohoirat. (HumasPoldaMaluku)

Murad Ismail Tidak Mau Orang Maluku Jadi Penonton di Blok Masela

Posted: 28 Sep 2019 12:12 AM PDT

Murad Ismail Tidak Mau Orang Maluku Jadi Penonton di Blok MaselaAMBON, LELEMUKU.COM - Gubernur Maluku Irjen Pol. (Purn) Drs. Murad Ismail mengimbau Bupati dan Walikota se-Maluku untuk memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang tersedia bagi kesejahteraan masyarakat. Terkait pengembangan gas abadi Blok Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, mantan Komandan Korps Brimob Polri ini tidak mau anak-anak Maluku kemudian hanya menjadi penonton di negeri sendiri.

"Saya tidak ingin anak-anak kita kelak, hanya menjadi penonton di rumah sendiri," tegas Gubernur saat membuka Rapat Koordinasi Gubernur Bersama Walikota dan Bupati se-Provinsi Maluku tahun 2019 di Lantai VII Kantor Gubernur Maluku, Selasa (10/09/2019). Hadir juga dalam pertemuan itu, para anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) baik tingkat Provinsi, maupun Kabupaten/Kota.

Gubernur mengatakan, sesuai rencana pengembangan (Planning of Development) Blok Masela sebagaimana telah disepakati Pemerintah RI dan INPEX selaku pengembang, jadwal untuk tahapan konstruksi sudah dilakukan tahun 2002. Sedangkan tahap produksi, baru dilakukan tahun 2027.

Hanya saja, singgung Gubernur, tahapan konstruksi lapangan gas abadi Blok Masela ini akan berjalan setelah persoalan lahan, tata ruang, dan amda yang menjadi kewenangan pemerintah daerah selesai diproses hingga batas waktu tahun 2022.

"Saya ingin mempercepat prosesnya. Kalau masalah lahan dan amdal sudah beres misalnya di tahun 2020, berarti tahapan konstruksi dan produksi bisa kita majukan dua tahun lebih cepat. Sekarang tergantung INPEX, nanti akan dibicarakan kembali," katanya.

Untuk itu, dirinya berharap pemerintah dan masyarakat Maluku juga sudah siap. Pengelolaan Blok Masela akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Karena itu, ia meminta seluruh jajaran Pemerintah Provinsi beserta Pemerintah Kabupaten/Kota, perguruan tinggi dan instansi terkait, dapat mempersiapkan dengan baik mekanisme penyerapan tenaga kerja di Blok Masela.

Selain itu, Gubernur juga meminta para Bupati dan Walikota untuk pro-aktif mengundang investor buat berinvestasi di daerahnya. Menurutnya, ada empat perkara besar yang menjadi alasannya kembali ke Maluku untuk menjadi Gubernur.

Pertama, karena Maluku menjadi daerah termiskin nomor tiga di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Kedua, secara presentasi penduduk, tingkat pengangguran di Maluku tertinggi Nasonal. Ketiga, pelayanan publik Maluku masih mendapat rapor merah, khususnya pelayanan dasar yakni pendidikan dan kesehatan. Keempat, karena investor enggan berinvestasi di Maluku padahal daerah ini memiliki sumberdaya alam yang melimpah.

"Khusus perkara yang keempat, yakni mendatangkan investor untuk turut membangun Maluku, saya butuh dukungan dan pro-aktif dari para bupati dan walikota," katanya.

Gubernur mengatakan, hal itu dapat dilakukan jika Bupati dan Walikota, dapat membuat kebijakan yang memberikan kemudahan bagi investor, seperti melalui kebijakan di bidang perizinan, kesiapan infrastruktur, dan kemudahan penyediaan lahan.

Ia juga meminta agar para kepala daerah ini memaksimalkan peran pengusaha lokal sehingga mampu berkontribusi bagi daerah.

"Dorong pengusaha-pengusaha kita di daerah, untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas bagi anak muda kita di daerah. Mereka harus mendapat prioritas, sekaligus dibekali dengan kemampuan dan kualitas SDM yang memadai," jelasnya.

Lebih lanjut Gubernur menyebutkan, angka kemiskinan dan pengangguran di Maluku masih tinggi. Namun sesuai data BPS, telah terjadi penurunan angka kemiskinan, pada bulan Maret 2018 sampai Maret 2019 sebesar 0,43 persen. Ini juga diikuti dengan pertumbuhan ekonomi Maluku sampai bulan Maret 2019, sebesar 6,09 persen.

"Karena itu, saya mintakan konsistensi kita semua, untuk terus berupaya menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Maluku," tandasnya. (HumasMaluku)

Murad Ismail Apresiasi Pimpinan dan Anggota DPRD Periode 2014-2019

Posted: 27 Sep 2019 08:27 PM PDT

Murad Ismail Apresiasi Pimpinan dan Anggota DPRD Periode 2014-2019AMBON, LELEMUKU.COM - Gubernur Maluku, Murad Ismail menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Maluku periode 2014 - 2019 yang telah ikut bersama-sama menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan.

Hal ini disampaikan Gubernur pada Rapat Paripurna Penyampaian Kata Akhir Fraksi-Fraksi , terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Provinsi Maluku Tahun anggaran 2019 pada Sabtu (14/09/2019).

Rampungnya pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Provinsi Maluku Tahun Anggaran 2019, membuktikan bahwa begitu besar perhatian dan kesungguhan DPRD Provinsi Maluku terhadap pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat di Provinsi Maluku.

"Dengan disetujuinya Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Provinsi Maluku pada hari ini, saya berharap jalinan kerjasama, sebagai mitra yang setara dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah selama ini terus terpelihara, terutama menghadapi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020, maupun tugas-tugas konstitusional lainnya"  tambah Gubernur Maluku. (HumasMaluku)

Murad Ismail Canangkan Gerakan Tabaos Maluku Bebas Sampah Plastik

Posted: 27 Sep 2019 08:13 PM PDT

Murad Ismail Canangkan Gerakan Tabaos Maluku Bebas Sampah PlastikAMBON, LELEMUKU.COM - Gubernur Maluku, Irjen Pol. Drs. Murad Ismail, melakukan pencanangan gerakan 'Tabaos Maluku Bebas Sampah Plastik'. Program ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dari ancaman sampah plastik yang sudah menjadi isu global. Kata Tabaos diambil dari bahasa lokal Ambon, yang berarti berteriak/memberitahukan.

Pencanangan gerakan 'Tabaos Maluku Bebas Sampah Plastik' berlangsung di kawasan Jembatan Merah Putih (JMP), Kota Ambon pada, Jumat (20/09/2019).

Kegiatan pencanangan ini dirangkai bersamaan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kodam XVI/Pattimura dan dihadiri sejumlah pejabat. Antara lain, Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI. Marga Taufiq, Kapolda Maluku Irjen Pol. Royke Lumowa, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Sekda Kota Ambon, A.G. Latuheru, para pimpinan OPD di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, LSM dan Pemerhati Lingkungan.

Dalam arahannya Gubernur Murad Ismail mengatakan, sampah plastik saat ini telah menjadi masalah global. Bahkan, dari data yang diperoleh Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar nomor 2 di dunia setelah China.

Hal tersebut, kata gubernur, tentunya sangat memprihatinkan, karena Indonesia merupakan negara kepulauan dan salah satu unggulan adalah pariwisata, terutama wisata bahari.

"Bila kita tidak peduli, maka secara ekonomi maupun ekologi, sampah akan merusak ekosistem kita, sehingga lingkungan rusak dan dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat," tandas gubernur.
Dijelaskan, sesuai data yang dihimpun, timbunan sampah per hari di Provinsi Maluku yang meliputi 11 kabupaten/kota, berpotensi menghasilkan sampah sebanyak 811, 98 ton per hari.

"Data diatas menggambarkan kepada kita bahwa sudah waktunya ada langkah strategis untuk penanganan sampah secara terpadu, terintegrasi dan kolaboratif terutama penanganan sampah plastik," kata gubernur mengingatkan.

Untuk itu, pencanangan gerakan 'Taboaos Maluku Bebas Sampah Plastik' yang dirangkai bersamaan dengan HUT Kodam XVI Pattimura, ini sebagai wujud dari komitmen untuk mengajak seluruh masyarakat dan instansi pemerintah, lembaga pendidikan, BUMN dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengurangi sampah plastik.

"Tabaos ini merupakan langkah awal. Setelah itu akan ditindaklanjuti dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) yang akan menjadi pedoman pengelolaan sampah di Maluku, terutama pengelolaan sampah plastik dalam menjaga lingkungan, sungai dan laut agar terbebas dari sampah," ujar gubernur.

Mantan Komandan Korps Brimob Polri ini juga berharap, dengan Maluku bebas dari sampah, tentunya akan memberikan kenyamanan dalam rangka meningkatkan Maluku sebagai destinasi wisata.
Ia juga menyampaikan terimaksih kepada seluruh pihak yang telah menunjukan kepedulian dan komitmen untuk menjaga lingkungan dari sampah.

"Ingatlah satu sampah plastik bisa mengakibatkan seribu bencana untuk anak cucu kita," tutup gubernur. (HumasMaluku)

475 Kali Gempa Bumi Guncang Ambon dan Maluku Tengah

Posted: 27 Sep 2019 08:07 PM PDT

475 Gempa Bumi Guncang Ambon dan Maluku TengahAMBON, LELEMUKU.COM - Semenjak gempa bumi dengan magnitudo 6,8 Skala Richter (SR) yang di-update menjadi magnitudo 6,5 SR pada Kamis (26/09/2019) lalu, Kawasan Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Provinsi Maluku telah diguncang gempa susulan sebanyak 475 kali dan 64 diantaranya dirasakan oleh masyarakat hingga Sabtu (28/09/2019) siang.
.
Menurut analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini merupakan gempa tipe 1 yaitu gempa yang didahului foreshock atau gempa pendahuluan lalu terjadi gempa utama kemudian akan diikuti dengan aftershock atau gempa susulan hingga energinya habis.

"Hasil Monitoring BMKG Stasiun Geofisika Ambon hingga hari Sabtu, 28 September 2019 pukul 11.00 WIT menunjukkan telah terjadi 475 kali aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo terkecil 1,5 SR dan terbesar 5,6 SR. Adapun dari gempabumi susulan tersebut 64 diantaranya dilaporkan dirasakan oleh masyarakat," ungkap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Ambon, Andi Azhar Rusdin, S.Si, M.Sc dalam rilis medianya.

Ia menyatakan gempabumi susulan yang terjadi pada hari pertama pasca gempabumi utama sebanyak 244 kali, pada hari kedua berjumlah 214 kali gempabumi susulan dan pada hari ketiga tanggal 28 September 2019 hingga pukul 11.00 WIT telah tercatat 17 kali gempabumi susulan.

"Secara statistik hingga tgl 28 September 2019 pukul 11.00 WIT, frekuensi kejadian gempa cenderung semakin mengecil," jelas dia.

Dikatakan gempabumi susulan yang terjadi didominasi gempabumi kecil dengan kekuatan magnitudo lebih kecil dari 4 SR berjumlah 463 kali kejadian. Selain itu gempabumi susulan dengan magnitudo 4 hingga 4,9 SR berjumlah 11 kali kejadian dan 1 kejadian gempabumi susulan dengan M 5,6 yang terjadi pada tanggal 26 September 2019 pukul 09.39.53 WIT. Berdasarkan kedalaman, kejadian gempabumi susulan termasuk kategori gempabumi dangkal dikarenakan kejadian gempabumi terletak di kedalaman kurang dari 60 km.

Selanjutnya Rusdin mengimbau kepada masyarakat di kawasan terdampak agar tetap tenang dan tidak terpancing isu atau berita bohong yang beredar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Terkait informasi gempabumi dan tsunami, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG, Facebook Info BMKG Maluku), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (iOS dan Android): WRS-BMKG (user: pemda, password: pemda-bmkg) atau InfoBMKG," tutup dia. (Albert Batlayeri)

BMKG Minta Masyarakat Ambon dan Sekitarnya Tidak Terpancing Isu Tsunami

Posted: 27 Sep 2019 06:01 PM PDT

BMKG Minta Masyarakat Ambon dan Sekitarnya Tidak Terpancing Isu TsunamiAMBON, LELEMUKU.COM – Melalui rilis yang dikeluarkan pada hari Jumat (27/9/19), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta kepada masyarakat untuk tidak terpancing isu akan terjadinya tsunami pasca gempa besar yang akan melanda Ambon dan sekitarnya.

Diketahui, sehari sebelumnya gempa berkekuatan 6.5 SR yang melanda Ambon dan sekitarnya hingga kini masih menyisakan trauma yang tinggi bagi masyarakat. Hal tersebut tidak lepas dari ketakutan masyarakat terhadap isu akan datangnya gempa susulan yang lebih besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Kepada masyarakat, pihak BMKG menyatakan bahwa hal yang ditakutkan masyarakat adalah sesuatu yang dipastikan tidak benar.

"Kenapa? Karena hingga kini, tidak ada satupun alat teknologi yang mampu memprediksi gempabumi dengan tepat, akurat kapan, dimana dan berapa kekuatannya," ungkap Deputi Bidang Geofisika BMKG, M.Sadly melalui rilis yang dikeluarkan.

Ia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai isu yang beredar terkait akan adanya gempa besar yang disusul oleh tsunami. Isu yang beredar adalah berita bohong dan tidak benar, dengan kata lain adalah Hoax.

BMKG mengakui, gempa yang melanda Ambon dan sekitarnya disertai gempa susulan sejak kamis pagi hingga kini berdasarkan hasil pantauan tercatat berjumlah 264 kali dengan magnitudo terbesar 5.6SR dan terkecil 3.0SR.

"Secara statistik, kejadian gempa cenderung mengecil," jelas Sadly.

Ini adalah kondisi yang sebenarnya terjadi, pasca gempa puncak akan terjadi gempa susulan yang semakin lama semakin mengecil dikarenakan tenaga yang dikeluarkan semakin lama semakin habis hingga pada titik terendah.

Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak menerima mentah-mentah atau bahkan menyebarluaskan isu yang belum bisa dipastikan keakuratannya dan cenderung menakutkan serta menimbulkan kepanikan masyarakat.

Olehnya, BMKG berharap masyarakat ketika menerima informasi tersebut, dapat memastikannya melalui informasi resmi yang bersumber dari BMKG, yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi antara lain, Instagram atau Twitter @InfoBMKG, Website www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id atau melalui Mobile Apps wrs-bmkg dengan username: pemda dan password: pemda-bmkg atau infobmkg. (DiskominfoAmbon)
Bagi ke WA Bagi ke G+